“Tetap melibatkan bantuan daerah, Kita tetap mengikutkan daerah, untuk memastikan data ini dimutakhirkan, Pak Bupati, warganya tiap hari ada yang meninggal, ada yang lahir, ada yang nikah, ada yang pindah tempat,” ujar Gus Ipul.
Kemensos dan Dewan Ekonomi Nasional (DEN) juga bekerjasama dalam digitalisasi penyaluran Bansos, sehingga masyarakat bisa lebih mudah melakukan pendaftaran dan verifikasi.
“Kita punya portal, di mana semua orang boleh daftar untuk mendapatkan Bansos, tapi yang akan menolak dan menerima itu adalah sistem, yang memilah dan memilihnya adalah sistem, jadi masyarakat boleh daftar, data ini, sistem ini terhubung dengan semua data pemerintah,” jelasnya.
Baca Juga:Pekan Sibuk Kejari Cirebon: Periksa Saksi-saksi, Pemeriksaan Kasus Gedung Setda hingga BPR Bank CirebonPresiden Prabowo tentang Kepemimpinan di TNI, Prestasi, Bukan Senioritas
Lebih lanjut, Gus Ipul mengajak Pemerintah Daerah untuk bersama-sama terus mengawal pemutakhiran DTSEN, untuk mencapai data yang akurat, sehingga bansos bisa tepat sasaran.
“Sejak zaman pak Prabowo, sebelumnya enggak punya kaya gini (DTSEN), artinya bahwa kita diajak targeted, bantu orang itu jelas sasarannya, di mana posisinya, alamatnya, kondisinya,” ungkapnya.
Gus Ipul menambahkan, mandat terakhir yang menjadi prioritas Presiden adalah Sekolah Rakyat yang merupakan bagian dalam pengentasan kemiskinan.
Data menunjukan 4 juta lebih anak usia sekolah itu tidak sekolah, belum sekolah, putus sekolah, dan berpotensi putus sekolah.
Sekolah Rakyat hadir untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu yang belum terbawa dalam proses pembangunan.
“Itulah yang jadi perhatian. Pak Presiden minta kita untuk perhatikan, maka istilahnya memuliakan wong cilik, yang tidak terbawa dalam proses pembangunan,” ujarnya.
Gus Ipul menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat berbeda dengan sekolah pada umumnya. Program ini tidak berdiri sendiri, melainkan terintegrasi dengan program-program lainnya. Sekolah Rakyat adalah miniatur dari pengentasan kemiskinan terpadu.
Baca Juga:Bahas MBG dalam FGD, Bom Waktu Limbah Dapur MBG: Berkah atau Bencana Menhub Dudy dan KDM Bahas BIJB Kertajati
“Nanti anaknya sekolah, orang tuanya dapat program pemberdayaan, rumahnya dibantu, rumahnya akan dibantu sesuai program presiden, nanti dimasukkan jadi anggota Kopdes Merah Putih, dapat sembako lengkap, semua keluarga dari siswa Sekolah Rakyat itu dapat bantuan PBI-JKN, lalu anak-anak di sana dapat program Presiden makan bergizi gratis tiga kali sehari,” jelas Gus Ipul.
