RADARCIREBON.ID – Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon menekan angka pengangguran mulai menunjukkan hasil positif.
Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cirebon, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada tahun 2025 tercatat sebesar 6,29 persen, turun dari tahun sebelumnya yang masih mencapai 7,66 persen.
Sejak awal tahun, Disnaker bergerak agresif melalui berbagai langkah strategis, seperti mendorong investasi, memperluas program pelatihan kerja, serta menjembatani dunia pendidikan dengan dunia industri.
Baca Juga:Tingkatkan Kualitas Pendidikan Lewat Program PLN Peduli Dukung Kesehatan di Pedesaan, Dosen Akademi Maritim Suaka Bahari Beri Pelatihan Kader Posyandu
Kepala Disnaker Kota Cirebon, Agus Suherman, menilai tren positif ini merupakan hasil dari upaya terarah dalam menciptakan iklim usaha yang aman dan nyaman.
“Investor datang, perusahaan tumbuh, dan lapangan kerja pun terbuka,” ujarnya.
Agus menambahkan, target berikutnya sudah disiapkan, yakni menurunkan angka pengangguran hingga di bawah 6 persen pada tahun 2026.
Salah satu langkah nyata dilakukan di lingkungan sekolah dan kampus dengan membentuk Bursa Kerja Khusus (BKK) di sejumlah SMK dan perguruan tinggi.
BKK berfungsi menghubungkan lulusan dengan perusahaan, sehingga siswa tidak lagi kesulitan mencari peluang kerja, sementara perusahaan memperoleh tenaga kerja yang siap pakai.
Selain itu, Disnaker juga memperkuat Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit di berbagai perusahaan. Forum ini menjadi ruang dialog antara pekerja dan pengusaha untuk menjaga hubungan industrial yang harmonis dan produktif.
Sebagai kota jasa dan perdagangan, Cirebon memiliki aktivitas ekonomi yang bergerak cepat di sektor pasar, perhotelan, transportasi, dan usaha kecil.
Baca Juga:PN Cirebon Lakukan Sita Eksekusi Lahan Stock Field Batubara PT IndopassKasus TB di Cirebon Masih Tinggi, Pemkab Akui Belum Capai Target Nasional
Sektor-sektor tersebut menjadi penyerap tenaga kerja terbesar, sehingga arah kebijakan ketenagakerjaan pun difokuskan ke sana.
Disnaker kini tengah gencar memperkuat program pelatihan dan sertifikasi agar tenaga kerja lokal, terutama lulusan baru, lebih siap bersaing di dunia kerja.
Program tersebut dijalankan bersama puluhan lembaga dan perusahaan mitra.
“Kuncinya adalah kompetensi,” tegas Agus saat ditemui di kantornya, Senin (6/10/2025).
Menurutnya, pelatihan, bursa kerja, dan komunikasi industri kini berjalan dalam satu jalur yang saling mendukung.
Agus juga mengingatkan warga yang ingin bekerja ke luar negeri agar selalu melalui jalur resmi.
Meski jumlah kasus tenaga kerja ilegal mulai menurun, pihaknya tetap waspada.