Polres Ciko Dalami Kematian Ayah dan Anak di Pilang Sari Endah

kematian ayah dan anak di dalam kamar
Kapolres Ciko AKBP Eko Iskandar, pendalaman terkait penyebab kematian ayah dan anak yang ditemukan di dalam kamar. Foto: Cecep Nacepi-Radar Cirebon
0 Komentar

RADARCIREBON.ID- Sudah satu pekan seorang ayah dan anak, M Sani (84) dan Endang Sulasminingsih (57), meninggal dunia. Polres Cirebon Kota (Ciko) tetap melakukan pendalaman meski keluarga menolak otopsi. CCTV sudah dicek, merekam orang yang mengirim makanan. Begitu juga sisa makanan, sudah uji laboratorium dan tinggal menunggu hasilnya.

Ya, hingga Minggu (12/10/2025), Polres Ciko masih melakukan pendalaman terkait penyebab kematian ayah dan anak yang ditemukan di dalam kamar tersebut. Polisi sendiri sebenarnya sudah menerima hasil visum luar dari RSD Gunung Jati yang menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh kedua korban.

Namun demikian, pendalaman tetap dilakukan. Ada saksi-saksi yang juga sudah diperiksa. “Dari CCTV, kita sinkronkan dengan keterangan saksi yang bertemu dengan salah satu yang meninggal. Pada saat itu, saksi mengantarkan makanan. Kita lihat CCTV tidak ada aktivitas orang yang keluar masuk di rumah tersebut,” papar Kapolres Ciko AKBP Eko Iskandar, Minggu (12/10/2025).

Baca Juga:Hindari Masalah di Kemudian Hari, Bapemperda Mengenai Raperda RTRW Kota CirebonAnak Mantan Walikota Cirebon Curi Sepatu, Kasus Berakhir Damai

Eko mengatakan sisa makanan tersebut yang akan didalami penyidik. “Makanan itu sudah diamankan untuk dilakukan uji lab guna mengetahui apakah mengandung racun atau tidak. Kita masih menunggu nanti hasil labnya. Kita menunggu waktunya 10 hari sehingga saat ini belum bisa mengambil kesimpulan apa penyebab meninggalnya,” ungkapnya.

Masih kata Eko, pihaknya sudah melakukan upaya yang maksimal. Dari mulai olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi, mengecek CCTV, serta visum luar. Namun, Eko mengakui untuk otopsi tidak dilakukan karena keluarga korban menolak otopsi.

Pihak keluarga, lanjut Eko, menerangkan bahwa satu hari sebelum ditemukan meninggal, korban bernama Endang mengeluh sakit kepada adiknya yang ada di Semarang. “Jadi yang perempuan usia 57 tahun (anak, red) itu mengeluh kepada adiknya di Semarang, katanya sakit. Sementara yang laki-laki atau orang tuanya, memang dalam keadaan sakit dan tidak bisa beraktivitas lagi, hanya ada di tempat tidur saja,” ungkapnya.

Disinggung siapa yang lebih dulu meninggal dunia, Eko belum bisa memastikan. Kendati demikian, saat di lokasi kejadian, pihaknya melihat bahwa yang lebih kaku adalah jasad Endang. Sehingga, diduga Endang yang meninggal lebih dulu.

0 Komentar