JAKARTA-Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan meresmikan Sekolah Rakyat rintisan sekaligus meletakkan batu pertama pembangunan Sekolah Rakyat dengan gedung permanen pada tahun ini.
Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menyampaikan hal tersebut usai rapat koordinasi di Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), kemarin.
“Sebentar lagi akan di-launching oleh beliau (Presiden Prabowo). Saat peletakan batu pertama sekolah permanen, kita meminta beliau yang meresmikan. Jadi ada dua kegiatan, yakni peresmian sekolah rintisan yang sudah berjalan dan peletakan batu pertama untuk sekolah permanen,” ujar Agus Jabo.
Baca Juga:Pendaftaran Ditutup, Pilwu Masuk Tahap Penelitian Berkas Administrasi Bakal CalonCetak SDM Siap Bersaing Global, STIKes Indramayu Wisuda 168 Lulusan Hari Ini
Menurutnya, peresmian tersebut ditargetkan berlangsung pada November 2025 di Jakarta. Saat ini, 165 Sekolah Rakyat rintisan telah mulai beroperasi di berbagai daerah.
“Untuk sementara, sekolah-sekolah itu masih menggunakan gedung yang sudah ada. Kami melakukan revitalisasi terhadap bangunan yang layak pakai,” jelasnya.
Agus Jabo juga mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo sempat melakukan kunjungan mendadak ke salah satu Sekolah Rakyat di Jakarta Selatan.
Dalam kunjungan itu, Presiden terlihat sangat puas dan mengaku tak menyangka capaian program tersebut melebihi ekspektasi.
“Begitu melihat langsung kondisi sekolah, kepala sekolah, dan para siswa, beliau sangat bahagia. Presiden tidak menyangka kita bisa mendirikan bukan hanya 100, tapi 165 sekolah,” kata Agus.
Presiden Prabowo, lanjutnya, berharap Sekolah Rakyat rintisan menjadi langkah awal dalam pembangunan Sekolah Rakyat berikutnya, guna mendukung upaya pemerintah memutus mata rantai kemiskinan secara sistemik.
Agus menambahkan, pembangunan gedung permanen akan dimulai tahun ini dan diharapkan seluruh siswa sudah bisa menempati gedung baru pada Juli 2026.
Baca Juga:Spektakuler! Pertunjukan Perpaduan Seni Tradisi dan Kontemporer Siap Guncang Panggung CirebonKemendagri Pantau Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah lewat Program Sigrow
“Oktober ini, kemungkinan pembangunan dimulai di sekitar 108 titik yang akan menjadi Sekolah Rakyat baru dengan fasilitas permanen,” jelasnya.
Tahap selanjutnya, pembangunan akan disesuaikan dengan usulan pemerintah daerah (pemda), terutama terkait penyediaan lahan. Dengan demikian, seluruh 165 sekolah rintisan nantinya memiliki gedung permanen.
“Kami terus berkoordinasi dengan pemda terkait penyediaan lahan untuk menggantikan sekolah rintisan sementara,” ujarnya.
Terkait pendanaan, Agus menjelaskan, anggaran pembangunan bervariasi sesuai dengan luas lahan yang disiapkan. Rata-rata, biaya pembangunan dan operasional satu Sekolah Rakyat permanen mencapai sekitar Rp200 miliar, yang akan dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).