RADARCIREBON.ID- Claudia Emmanuela Santoso kembali mencuri perhatian. Penyanyi asal Cirebon yang menjuarai The Voice of Germany 2019 itu kini menjadi suara utama di karya terbaru maestro musik Indonesia, James F Sundah. Lagu berjudul Seribu Tahun Cahaya itu resmi dirilis melalui konferensi pers daring via Zoom, Rabu (15/10/2025).
Bagi James F Sundah, nama besar di dunia musik Indonesia, perilisan ini bukan sekadar momen kreatif. Ini adalah titik balik. Seribu Tahun Cahaya menjadi karya pertamanya setelah hampir dua dekade tidak merilis lagu baru. Ia terakhir dikenal luas lewat karya abadi Lilin-lilin Kecil, lagu yang melampaui generasi dan menjadi bagian dari perjalanan banyak orang Indonesia.
Kini, setelah 20 tahun berlalu, James kembali menulis lagu, dan bukan sembarang lagu. Seribu Tahun Cahaya dirilis dalam tiga versi bahasa: Indonesia, Inggris, dan Jepang. Sebuah langkah yang jarang, bahkan mungkin pertama kalinya di Indonesia, di mana satu lagu dirilis serentak dari tiga benua sekaligus.
Baca Juga:Tambah Lengkap, Ayu dan Rudiana Juga Masuk Dewan Kehormatan KONI Kabupaten CirebonLindungi Santri, Perkuat Infrastruktur Ponpes, Tiga Kementerian Sinergi setelah Tragedi Al Khoziny
James hadir langsung dari New York, tempat ia kini menetap. Waktu menunjukkan pukul empat pagi di sana, namun semangatnya tak tampak berkurang. Di layar Zoom, wajahnya berseri, menandakan kepuasan setelah penantian panjang. Ia menceritakan, ide lagu ini bermula bukan dari nada, tapi dari judul: Seribu Tahun Cahaya. “Judulnya sudah datang duluan,” ujarnya, saat konferensi pers lewat zoom kemarin.
Kalimat sederhana itu menggambarkan betapa panjang dan rumit proses penciptaan lagu ini. Dari satu kata kunci itu, James mencoba merangkai cerita tentang cinta yang melintasi waktu dan jarak.
Ia menghindari tema cinta antar pasangan seperti umumnya lagu pop. Kali ini, ia berbicara tentang cinta yang lebih luas: cinta yang abadi, tak terbatas oleh ruang dan waktu: cinta sejauh seribu tahun cahaya. Namun perjalanan menuju rampungnya lagu ini tidak mudah. Lagu sempat “tersangkut” selama bertahun-tahun. Sudah selesai secara konsep, tapi tidak juga menemukan bentuk yang tepat. “Saya sempat kebingungan sendiri mencari genre-nya,” tutur James dalam sesi itu.