Lagu ini bahkan sudah didaftarkan hak ciptanya di Washington DC pada 2013 dalam lima versi bahasa sekaligus. “Karena kalau terlalu lama disimpan, ada risiko diplagiasi,” jelasnya.
Namun ketika hendak dirilis, James justru diminta menjadi Komisioner di Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN). Ia merasa tidak etis merilis karya pribadi saat menjabat di lembaga yang mengatur hak cipta musik. Akhirnya, proyek itu kembali ditunda.
Setelah masa jabatannya berakhir, dan setelah sempat jatuh sakit cukup serius, James merasa saatnya tiba. Ia ingin menutup babak panjang penantian ini dengan kolaborasi istimewa. Lalu datanglah nama Claudia Emmanuela Santoso.
Baca Juga:Tambah Lengkap, Ayu dan Rudiana Juga Masuk Dewan Kehormatan KONI Kabupaten CirebonLindungi Santri, Perkuat Infrastruktur Ponpes, Tiga Kementerian Sinergi setelah Tragedi Al Khoziny
Claudia bukan nama asing di telinga pecinta musik Tanah Air. Gadis asal Cirebon ini dikenal publik setelah menjuarai The Voice of Germany pada 2019. Ia menjadi orang Indonesia pertama yang memenangkan ajang itu. Vokalnya yang jernih, kuat, dan penuh emosi membuat juri dan penonton terpukau.
Claudia adalah alumni BPK Penabur Cirebon. Dari kota kecil di pesisir Jawa Barat, suaranya kini menggema di panggung internasional. Dan kini, ia menjadi bagian dari sejarah baru musik Indonesia melalui kolaborasi dengan James F Sundah.
Yang menarik, keduanya belum pernah bertemu langsung. Komunikasi terjalin sepenuhnya secara virtual. Claudia kini berdomisili di Jerman, sementara James tinggal di New York. Proses rekaman dilakukan jarak jauh, melintasi waktu dan benua. Teknologi menjadi jembatan bagi dua generasi musisi ini.
Claudia menyebut kesempatan ini sebagai amanah. Ia tumbuh mendengarkan karya James bersama ibunya di rumah. Lagu Lilin-lilin Kecil menjadi bagian dari masa kecilnya. “Aku dan mama pengagum Om James,” ujarnya. Baginya, menyanyikan lagu karya sang maestro bukan sekadar proyek musik, tapi bentuk penghormatan.
Ia mengaku menghabiskan waktu lama untuk menafsirkan makna lagunya. “Saya mencoba memahami setiap kata, supaya bisa membawakannya dengan rasa,” katanya.
Dalam versi Indonesia dan Inggris yang dinyanyikannya, Claudia menampilkan interpretasi yang dalam. Suaranya terasa lembut sekaligus berwibawa, membawa pesan cinta lintas waktu sebagaimana diharapkan James.
