Opsi terakhir juga tak kalah berpengalaman dan punya nama besar. Frank Rijkaard pernah menagani Belanda pada 1998-2000 dan sukses besar bersama Barcelona. Dia membawa Barcelona juara LaLiga pada 2004/2005 dan 2005/2006.
Sementara itu, setelah lebih dulu berpisah dengan Patrick Kluivert, kini giliran dua pelatih asal Belanda lainnya, Gerald Vanenburg dan Frank van Kempen, yang resmi tak lagi menangani tim nasional Indonesia. Gerald Vanenburg yang menakhodai Timnas Indonesia U-23 dan Frank van Kempen yang bertugas di tim U-20 resmi berpisah dengan PSSI.
“Penghentian kerja sama ini dilakukan atas dasar persetujuan kedua pihak, dengan mempertimbangkan dinamika internal dan arah strategis pembinaan tim nasional ke depan,” tulis rilis PSSI, Kamis (16/10/2025).
Baca Juga:Claudia Emmanuela Santoso Suarakan Karya Terbaru James F Sundah, Seribu Tahun Cahaya Rilis dalam 3 BahasaKeracunan Masal Lagi di KBB, Guru Ikut Keracunan karena Wajib Mencicipi
“Dengan berakhirnya kerja sama tersebut, Tim Kepelatihan tersebut tidak lagi menangani Timnas Indonesia di level senior, U23, maupun U20,” kata Ercik Thohir.
Keduanya melepas jabatan setelah adanya kesepakatan pengakhiran kontrak melalui mekanisme mutual termination atau pemutusan kerja sama secara sepakat. Keputusan ini menandai akhir dari masa kerja keduanya yang sejatinya masih memiliki kontrak berdurasi dua tahun.
Namun, dinamika internal serta arah strategis pembinaan tim nasional ke depan membuat kedua belah pihak sepakat untuk menyudahi kerja sama lebih awal.
PSSI dalam keterangan resminya menyebut keputusan ini sudah melalui proses evaluasi mendalam. Federasi menilai langkah tersebut merupakan bagian dari pembenahan menyeluruh terhadap sistem pembinaan dan pengembangan sepak bola nasional.
Dengan berakhirnya kontrak, Vanenburg dan Van Kempen otomatis tak lagi memiliki keterikatan dengan Timnas Indonesia, baik di level senior, U-23, maupun U-20.
PSSI menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan kontribusi keduanya selama bertugas di Indonesia. Gerald Vanenburg dan Frank van Kempen sebelumnya digadang-gadang membawa sentuhan Eropa untuk membangun fondasi kuat di skuad muda Garuda.
Keduanya datang dengan reputasi besar di sepak bola Belanda serta pengalaman panjang dalam pengembangan pemain muda.
Baca Juga:Satgas MBG Kuningan Cek Kebenaran BelatungSahabat Prabowo Kini Dirut Garuda, Glenny Kairupan Resmi Gantikan Wamildan Tsani
Namun, perjalanan mereka bersama Indonesia tidak berlangsung lama. Setelah menjalani beberapa bulan kerja sama, arah visi dan strategi pembinaan disebut tidak lagi sejalan dengan rencana jangka panjang PSSI.