PSSI menilai perubahan komposisi kepelatihan penting dilakukan demi menyesuaikan kebutuhan pembinaan yang lebih terarah.
Evaluasi menyeluruh ini menjadi sinyal serius federasi ingin memastikan setiap jenjang tim nasional memiliki kesinambungan program.
Langkah ini juga memperlihatkan bagaimana PSSI tengah bergerak cepat menyusun ulang strategi besar sepak bola nasional.
Baca Juga:Claudia Emmanuela Santoso Suarakan Karya Terbaru James F Sundah, Seribu Tahun Cahaya Rilis dalam 3 BahasaKeracunan Masal Lagi di KBB, Guru Ikut Keracunan karena Wajib Mencicipi
Setelah Patrick Kluivert dipecat dari jabatan pelatih kepala, kepergian dua pelatih kelompok usia lainnya menjadi kelanjutan dari restrukturisasi besar di tubuh tim kepelatihan.
Meski tidak dijelaskan secara rinci alasan pemutusan kerja sama, keputusan ini disebut hasil kesepakatan bersama yang dilakukan secara profesional.
PSSI menegaskan tidak ada konflik personal dan semua pihak berpisah dalam suasana baik. Bagi sebagian penggemar sepak bola Tanah Air, kabar ini terasa mengejutkan.
Pasalnya, Vanenburg dan Van Kempen sempat dinilai membawa metode latihan modern dan pendekatan berbeda yang dianggap cocok untuk pemain muda Indonesia. Namun, PSSI tampaknya ingin menyesuaikan sistem pembinaan agar lebih sinkron dengan kebutuhan jangka panjang.
Dinamika yang terjadi di tubuh tim kepelatihan dianggap bagian wajar dalam proses transisi menuju struktur yang lebih solid.
Perubahan di level pelatih juga sering menjadi momen refleksi bagi organisasi sebesar PSSI. Evaluasi terhadap performa dan arah pengembangan tim kerap dilakukan demi memastikan program tidak keluar dari jalur yang ditetapkan.
Gerald Vanenburg dikenal sebagai sosok yang disiplin dan detail dalam membangun karakter pemain muda. Sementara Frank van Kempen disebut punya perhatian besar terhadap aspek taktik dan pembentukan identitas permainan.
Baca Juga:Satgas MBG Kuningan Cek Kebenaran BelatungSahabat Prabowo Kini Dirut Garuda, Glenny Kairupan Resmi Gantikan Wamildan Tsani
Meski keduanya kini resmi berpisah dengan Timnas Indonesia, warisan metode kerja dan sistem pelatihan yang mereka tanamkan diyakini masih bisa menjadi inspirasi.
Banyak pemain muda yang mengaku mendapat pengalaman berharga dari keduanya selama di pemusatan latihan.
Langkah PSSI mengakhiri kerja sama ini disebut sebagai bagian dari pembenahan besar menuju masa depan yang lebih stabil. Federasi kini tengah menyusun rencana lanjutan untuk mengisi posisi kepelatihan di semua level usia.
Keputusan ini juga memperlihatkan keseriusan federasi dalam mengevaluasi seluruh elemen pembinaan, bukan hanya di lapangan, tapi juga di manajemen tim.