RADARCIREBON.ID -Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon terus memperkuat pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Salah satunya, melakukan rapat evaluasi dan Koordinasi II Bank Sampah se-Kabupaten Cirebon Tahun 2025, di Ruang Nyimas Gandasari, Setda Kabupaten Cirebon, Kamis (16/10/2025).
Mengusung tema “Kolaborasi Bersama CSR PT Pegadaian untuk Penguatan Bank Sampah”, kegiatan ini menjadi ajang sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak swasta dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Baca Juga:Uji Kandungan Zat Berbahaya, BBWS Cimancis Ambil Sampel Sedimen Sungai Sukalila Rakerda PD IPARI Kota Cirebon Perkuat Peran Penyuluh Agama
Kegiatan tersebut dihadiri oleh para penggerak bank sampah dari berbagai wilayah di Kabupaten Cirebon, baik yang sudah aktif, sedang dalam proses pembentukan, maupun tahap pengembangan.
Setiap Bank Sampah mengirimkan dua perwakilan peserta sesuai undangan resmi DLH Nomor 600.4.15/44/PKPL tertanggal 7 Oktober 2025.
Kabid Peningkatan Kapasitas dan Pemulihan Lingkungan DLH Kabupaten Cirebon, Alfian Rediana menjelaskan, kegiatan evaluasi dan koordinasi ini rutin digelar satu hingga tiga kali dalam setahun.
Tujuannya, untuk memperkuat sinergi program penanganan sampah melalui sistem bank sampah, terutama untuk jenis sampah non organik.
“Semakin banyak sampah non organik yang bisa kita kelola, maka semakin besar pula kontribusinya dalam menjaga kelestarian lingkungan secara berkelanjutan,” ujar Alfian.
Menurutnya, perkembangan bank sampah di Kabupaten Cirebon selama ini terbilang lambat. Namun, dengan dukungan kebijakan dari pemerintah pusat, provinsi, maupun daerah, pihaknya optimistis pertumbuhan bank sampah akan meningkat pesat dalam waktu dekat.
“Pada akhir tahun 2025 ini, kami menargetkan terbentuknya lebih dari 10 bank sampah baru. Selain itu, melalui program Kampung Bersih di 40 desa, kami berharap bank sampah bisa tumbuh di seluruh wilayah Kabupaten Cirebon,” jelasnya.
Baca Juga:Resmi Dimulai Seluruh, Calon Anggota KID Kota Cirebon HadirPemkab Cirebon Gencar Tingkatkan Kualitas Jalan, Bupati dan Wabup Cek Perbaikan pada Malam Hari
Lebih lanjut, Alfian memaparkan, program kampung bersih merupakan kolaborasi lintas sektor yang mencakup pengelolaan lingkungan, perbaikan sarana jalan desa, sanitasi, air bersih, hingga pemberdayaan masyarakat.
“DLH berperan dalam pengelolaan sampah, penyediaan ruang terbuka hijau tingkat desa, serta konservasi air melalui biopori. Kami juga mendorong penggunaan energi ramah lingkungan seperti panel surya sederhana,” tuturnya.
Melalui langkah-langkah pemberdayaan tersebut, DLH berharap volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat terus berkurang. Selain itu, masyarakat juga diharapkan mampu melihat nilai ekonomi dan sosial dari pengelolaan sampah yang baik.