CIREBON – Festival Sastra Arab (Festrab) ASEAN 2025 resmi dibuka di Aula Gedung SBSN Siber lantai 8, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Rabu (15/10).
Acara yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab (Himabsa) ini akan berlangsung selama tiga hari hingga Jumat (17/10). Sebanyak 200 peserta yang terdiri atas 87 peserta luring dan 113 peserta daring mengikuti kegiatan pembukaan.
Tahun ini, Festrab mengusung tema “Merawat Peradaban melalui Ekspresi Kompetitif Sastra Arab dalam Bingkai Estetika Kontemporer.” Sementara seminar internasional yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan mengangkat tema “Inovasi Pembelajaran Bahasa Arab bagi Penutur Non-Arab.”
Baca Juga:Dua Dosen UniSHAMS Malaysia Isi Kuliah Tamu di UIN Siber Syekh Nurjati CirebonJurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Siber Gelar Seminar Internasional Bahas Inovasi Pembelajaran
Dua pakar di bidang bahasa Arab, yakni Dr. Moh Syauqi bin Arshad dari Malaysia dan Dr. Abdel Rahman Tahawi, M.A., dari Mesir, tampil sebagai narasumber utama. Keduanya merupakan dosen di Fakultas Kulliyyah Usuluddin, Sains Al-Qur’an, dan Bahasa Arab, Universiti Islam Antarabangsa Sultan Abdul Halim Mu’adzam Shah, Malaysia.
Rangkaian Festrab tahun ini menghadirkan delapan cabang lomba, di antaranya Khitobah (pidato), Qira’at al-Akhbar (pembacaan berita), Arabic Debate (debat bahasa Arab), dan Arabic Essay Writing (penulisan esai). Selain itu, juga digelar lomba kaligrafi, Ghina ‘Araby (cover lagu Arab), Musabaqah Qira’atul Kutub (MQK), dan Qira’atus Syi’ir (pembacaan puisi).
Pembukaan festival dihadiri sejumlah pejabat kampus, termasuk Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Prof. Dr. Hajam, M.Ag., yang secara resmi membuka acara. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kegiatan seperti Festrab sebagai wadah pengembangan intelektual dan kreativitas mahasiswa di tingkat ASEAN.
Partisipasi tahun ini menunjukkan jangkauan yang luas, melibatkan 43 perguruan tinggi dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Jawa, Sumatera, hingga Sulawesi. Nuansa internasional kian terasa dengan keikutsertaan dua universitas luar negeri, yakni Universiti Islam Sultan Sharif Ali dari Brunei Darussalam dan International Islamic University Malaysia.
Sebanyak 27 sekolah dari Pulau Jawa juga turut serta, menandakan tingginya minat pelajar terhadap pengembangan bahasa dan sastra Arab.