INDRAMAYU – Jelang pelaksanaan Pemilihan Kuwu (Pilwu) Serentak di Kabupaten Indramayu, yang menjadi pilot project penerapan sistem digital hybrid di Jawa Barat, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Indramayu terus mematangkan berbagai persiapan. Salah satu fokus utama adalah mengoptimalkan peran operator desa yang akan mengelola aplikasi SIAP DESA.
“Digital hybrid ini sebagian besar dipelopori oleh Pemprov Jawa Barat. Kami sudah melakukan koordinasi dan studi banding. Dalam pelaksanaannya, Pilwu di Indramayu diarahkan untuk menyiapkan satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di setiap desa. Total ada 139 TPS yang akan menggunakan sistem digital hybrid,” ujar Plt. Kepala DPMD Kabupaten Indramayu, Kadmidi, Senin (20/10).
Lebih lanjut, Kadmidi menjelaskan bahwa sistem digital hybrid ini memungkinkan pemilih mencoblos melalui perangkat tablet layar sentuh yang telah terinstal aplikasi SIAP DESA. Aplikasi ini tidak hanya digunakan untuk pelaksanaan Pilwu secara digital, tetapi juga merupakan bagian dari kebijakan Pemprov Jabar dalam membangun satu data desa.
Baca Juga:Ini Dia Hasil Drawing SEA Games 2025, Timnas Indonesia Ada di Grup TerbanyakAda Drama Besar di Timnas Indonesia soal Pemicu Jatuhnya Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert
“Setiap desa nantinya akan memiliki situs resmi berbasis SIAP DESA, yang berisi berbagai fitur, termasuk administrasi kependudukan (adminduk), yang diperbarui setiap hari oleh operator desa,” jelasnya.
Ia menambahkan, data adminduk yang diperbarui setiap hari. Seperti kelahiran, kematian, pindah, dan datang (Lampid), akan menjadi dasar penyusunan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) untuk Pilwu.
Guna memastikan kesiapan pengelolaan aplikasi SIAP DESA, DPMD Provinsi Jawa Barat bersama DPMD Kabupaten Indramayu menggelar pelatihan bagi pemerintah desa, khususnya operator desa, pada tanggal 8, 15, 22, dan 29 Oktober 2025.
“Dengan memaksimalkan peran operator desa dalam memperbarui data kependudukan, aplikasi SIAP DESA dapat diandalkan sebagai sistem Pilwu semi digital di Indramayu,” tegas Kadmidi.
Pada bulan November mendatang, menurut Kadmidi, pengembangan website desa akan sepenuhnya dikelola oleh masing-masing desa. Rencananya juga akan digelar pelatihan lanjutan terkait penggunaan aplikasi SIAP DESA untuk keperluan Pilwu.
“Nanti kami juga akan melakukan sosialisasi ke masyarakat. Semua persiapan sudah kami matangkan. Penetapan TPS digital hybrid tetap menjadi wewenang panitia Pilwu, namun kami mengarahkan agar TPS ini ditempatkan di wilayah yang masyarakatnya dianggap mampu dan memahami sistem digital ini,” pungkasnya. (oni)