Dicky menegaskan bahwa program ini akan terus berlanjut setiap tahun, seiring dengan telah masuknya anggaran pelatihan KSB ke dalam anggaran murni pemerintah daerah. Fokus utama penetapan KSB ke depan adalah desa-desa yang berada di kawasan rawan bencana.
“Kami berharap setelah pelatihan ini, masyarakat bisa lebih mandiri dalam menghadapi bencana, tidak panik, dan bahkan bisa membantu sesama warga. Dengan adanya KSB, desa akan memiliki struktur dan sistem tanggap darurat yang siap digunakan kapan saja,” tutup Dicky. (oni)
