RADARCIREBON.ID – Harga emas belakangan ini naiknya luar biasa tinggi. Bukan itu saja, di pasaran pun logam mulia ini juga sulit dicari. Jika ada harganya jauh di atas standar.
Kendati sekarang sedang menjadi primadona, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin membeli emas. Di antaranya jangan membeli emas hanya karena ikut-ikutan atau takut ketinggalan karena harganya lagi heboh.
Banyak strategi untuk membeli emas. Salah satunya adalah pilih waktu yang tepat dan bukan karena trend. Sebab, harga emas itu tak selamanya naik. Ada kalanya juga turun.
Baca Juga:Tak Bisa Penuhi Kebutuhan Hidup Pekerja, Ternyata Begini Cara Pemerintah Tentukan UMKSuhu Udara di Kertajati Tembus 37,6 Derajat Celcius, BMKG Jelaskan Penyebabnya
Memang diakui harga emas naiknya gila-gilaan, akhir-akhir ini. Namun khusus pada Sabtu, 18 Oktober 2025, harga emas terjadi penurunan yang signifikan.
Data dari situs Logam Mulia, harga emas hari ini itu di Butik Emas Antam berada di Rp 2.428.000. Harga tersebut turun Rp 57.000 per gram dari harga Jumat, 17 Oktober 2025 yang ada di angka 2.485.000.
Sementara pada saat yang sama, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam menjadi Rp 2.277.000 per gram. Kemudian dilihat sejak 11 Oktober 2025, harga emas Antam naik Rp 129.000 per gram dari harga sebelumnya Rp 2.299.000.
Perdagangan di Sabtu lalu itu menunjukkan jika harga emas tidak selalu naik terus. Hal tersebut seperti data yang diungkapkan oleh akun konsultan keuangan dan bisnis “100 Juta Pertama”.
Dalam unggahan di media sosial X, akun itu mengungkapkan jika periode waktu 2021 hingga akhir 2023, sangat fluktuatif. Bahkan harga emas pernah turun hingga Rp200 ribu antara tahun 2020-2021.
Disebutkan, dari yang awalnya Rp900 ribu-an per gram di 2020, turun menjadi Rp700 ribu-an pada tahun 2021. Di periode itu, 2021-2023, harga emas cenderung naik turun. Bahkan paling besar pernah menyentuh angka Rp800 ribu-an per gram.
Menurut akun itu, bagi yang membeli emas di tahun 2020 dengan harga tinggi, merasa rugi karena penurunannya sangat tajam. Penurunan tersebut sempat membuat panik bagi yang hanya ikut-ikutan trend membeli emas.
Baca Juga:Jangan Lewatkan Langkah Ini, Biar Catatan Keuangan Ada GunanyaGoa Jepang Majalengka, Dulu untuk Awasi Pergerakan SI dan KH Abdul Halim, Kini Direvitalisasi
Akun itu juga mengungkapkan data harga emas antara tahun 2013 hingga 2015. Di periode tersebut, harga emas penurunannya sangat ekstrem. Bahkan fluktuasi itu terus berlangsung hingga sebelum tahun 2020.