Ahmad Ali menilai, figur Presiden Jokowi menjadi inspirasi bagi anak muda karena perjalanan politiknya yang dimulai dari bawah. “Jokowi bukan siapa-siapa, tapi bisa menjadi presiden. Itu menunjukkan politik bisa menjadi jalan harapan bagi anak muda,” katanya.
Ia juga menyebut PSI akan menerapkan sistem kepemimpinan terbuka di masa depan. “PSI sebagai partai Super Tbk, nanti pemilihannya dilakukan secara terbuka. Siapa pun yang memperoleh suara terbanyak akan memimpin organisasi,” tandasnya.
Terkait kepindahannya dari NasDem ke PSI, Ahmad Ali mengaku keputusan itu didasari rasa nyaman dan perbedaan pandangan politik, bukan karena konflik. “NasDem itu rumah saya. Saya bisa seperti sekarang karena NasDem. Tapi ketika saya keluar, bukan berarti saya membakar rumah lama,” tuturnya.
Baca Juga:BLT Tambahan Cair Hari Ini, Tepat 1 Tahun Prabowo-Girban, Termasuk Program Magang NasionalBKPSDM Kabupaten Cirebon Verifikasi Perpanjangan Kontrak PPPK Generasi Pertama
Sementara itu, Direktur Radar Cirebon Yuda Sanjaya menyampaikan bahwa pemberitaan mengenai PSI, terutama di daerah, belum masif. Ia berharap PSI dapat memperkuat komunikasi publik hingga ke akar rumput.
“PSI perlu membangun komunikasi yang kuat hingga ke tingkat grass root agar kehadirannya lebih terasa di masyarakat,” ujarnya.
Kehadiran Kaesang Pangarep dan jajaran DPP PSI ke Radar Cirebon merupakan bagian dari kunjungan ke daerah. Dari Radar Cirebon, putra bungsu mantan Presiden Jokowi itu berkunjung ke Buntet Pesantren untuk agenda bermain bola mini soccer dengan para kiai muda dan Gawagis Buntet Pesantren. (abd)
