Jalur Kereta Api Turut Majukan Kota Cirebon, Selama 15 Tahun Dibangun 2 Stasiun

Stasiun Kejaksan Kota Cirebon
STASIUN KEJAKSAN: Suasana bagian depan Stasiun Kejaksan Kota Cirebon. FOTO: ABDULLAH/RADAR CIREBON
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Tak dipungkiri, adanya jalur kereta api (KA) berandil besar dalam memajukan Kota Cirebon. Padahal pada mulanya, Kota Udang ini tidak dilalui oleh jalur kuda besi tersebut.

Begitu pula sebaliknya. Kota Cirebon juga menjadi salah satu pendorong perubahan dalam penentuan jalur KA di zaman Kolonial Belanda. Maka wajar, jika kurang lebih 15 tahun, di kota ini dibangun 2 staisiun KA yang sangat vital.

Sejarah mencatat, ada 2 perusahaan milik Belanda yang membangun jalur KA melalui Kota Cirebon. Dua perusahaan itu pula yang membangun 2 stasiun di Kota Wali ini.

Baca Juga:Waktu yang Tepat Beli Emas, Ada 3 Hal Bisa Jadi PedomanTak Bisa Penuhi Kebutuhan Hidup Pekerja, Ternyata Begini Cara Pemerintah Tentukan UMK

Seperti diketahui, perusahaan pertama yang membangun jalur via Cirebon adalah trem uap swasta Samarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij. Perusahaan itu yang membangun Stasiun Prujakan. Stasiun ini mulai beroperasi sejak 1 Mei 1897.

Kemudian yang kedua adalah perusahaan kolonial Staatsspoorwegen. Perusahaan ini membangun Stasiun Kejaksan yang beroperasi sejak 3 Juni 1912.

Itu artinya, hanya jeda sekitar 15 tahun, 2 perusahaan Belanda itu mengoperasikan 2 stasiun di Cirebon. Stasiun Prujakan beroperasi pada tahun 1897 dan Satsiun Kejaksan tahun 1912.

Stasiun Kejaksan yang belakangan heboh tersebut, bukanlah stasiun pertama yang beroperasi di Cirebon. Sudah ada Stasiun Prujakan yang beroperasi sejak 15 tahun sebelumnya.

Walaupun bukan yang pertama, namun Stasiun Kejaksan kemudian menjadi lebih terkenal. Bisa jadi karena sejak awal stasiun ini memiliki kelas yang lebih tinggi dari Stasiun Prujakan.

Kejaksan sejak dulu sudah menjadi stasiun untuk kereta api berat. Sementara Prujakan dulunya hanya menjadi stasiun trem.

Stasiun Kejaksan beserta jalur KA Cikampek-Cirebon dibangun oleh Staatsspoorwegen untuk mempersingkat waktu tempuh KA dari Batavia menuju Surabaya. Padahal rencana awalnya, pembangunan kereta lintas Jawa itu tidak melalui Cirebon.

Baca Juga:Suhu Udara di Kertajati Tembus 37,6 Derajat Celcius, BMKG Jelaskan PenyebabnyaJangan Lewatkan Langkah Ini, Biar Catatan Keuangan Ada Gunanya

Mulanya, perusahaan tersebut membangun jalur KA Jakarta-Surabaya via Bogor-Sukabumi-Bandung. Jalur itu kemudian berlanjut ke Yogyakarta dan berakhir di Surabaya.

Jalur selatan itu mulai dibuka secara bertahap mulai 1881 hingga 1894 untuk segmen Bogor-Kasugihan. Kemudian pada 1878 hingga 1887 untuk segmen Kasugihan-Surabaya. Ada beberapa perubahan jalur di sekitar Surabaya hingga 1898.

Hingga tahun tersebut, jalur KA masih belum melewati Kota Cirebon. Termasuk saat percobaan pertama Staatsspoorwegen. Untuk mempersingkat waktu tempuh perjalanan KA Jakarta-Surabaya.

0 Komentar