MILAN – Pelatih AC Milan, Massimiliano Allegri sangat bahagia. Dia bahkan memuji anak asuhannya saat AC Milan berhasil mengalahkan Fiorentina di San Siro, Senin (20/10) dini hari WIB. Kemenangan AC Milan diraih lewat brace Rafael Leao. Hasil ini membuat AC Milan memuncaki klasemen Serie A.
Sebelum pertandingan, tekad besar Milan untuk memenangkan laga pastinya sangat besar karena berpeluang untuk memuncaki klasemen setelah kekalahan AS Roma, Napoli, dan Juventus akhir pekan lalu.
Tekanan wajib menang ini mampu diatasi Allegri di saat timnya menghadapi krisis cedera parah yang membuat Adrien Rabiot, Christian Pulisic, Ruben Loftus-Cheek, Christopher Nkunku, Pervis Estupinan, dan Ardon Jashari absen.
Baca Juga:Ini Dia Hasil Drawing SEA Games 2025, Timnas Indonesia Ada di Grup TerbanyakAda Drama Besar di Timnas Indonesia soal Pemicu Jatuhnya Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert
Oleh karena itu, Milan tersentak terlebih dahulu saat Robin Gosens memberi Fiorentina keunggulan mengejutkan dengan peluang pertama La Viola langsung unggul. Tetapi, Rafael Leao membalikkan keadaan lewat tendangan jarak jauh dan penalti yang sangat kontroversial.
Mengutip dari DAZN Italia, pada konferensi pers sebelum pertandingan, Allegri memuji reaksi para pemainnya saat tertinggal dan berjuang untuk membawa Rossoneri ke jalur kemenangan di masa krusial yang penuh tekanan ini.
“Saya hanya bisa bilang tim (Milan) bermain bagus. Sampai mencetak gol pembuka, saya rasa Fiorentina tidak punya satu tembakan pun. Sementara kami punya beberapa peluang lewat Tomori dan Pavlovic dari situasi bola mati,” ujar pelatih asal Italia itu.
“Kami juga bereaksi dengan baik saat tertinggal (0–1) dan (semua pemain dalam) tim berjuang sampai akhir untuk meraih kemenangan,” tambah Allegri.
Selain itu, pelatih kepala kelahiran Livorno tersebut juga membeberkan strategi taktisnya saat memasukkan Santiago Gimenez untuk mendukung Leao bergerak bebas, dan hasilnya winger Portugal itu mencetak dua gol pada pertandingan ini.
“Ia (Leao) punya lebih banyak kebebasan untuk bergerak bersama Gimenez, tetapi ia juga bisa bermain sebagai penyerang tengah, karena (Youssouf) Fofana terus menekan ke depan dan itu memungkinkan kami mengisi area penalti dengan pemain dari posisi lebih dalam,” jelasnya.
“Selain itu, saya perlu memiliki beberapa opsi dari bangku cadangan, kalau tidak, saya tidak punya pemain lain. Setelah kartu kuning (Zachary) Athekame, saya memanggil Gimenez, tetapi Fiorentina mencetak gol sebelum saya bisa melakukan pergantian,” lanjutnya.