RADARCIREBON.ID- Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menggulirkan sejumlah program di sektor pendidikan. Mulai dari Pendidikan Karakter Gapura Panca Waluya Jabar Istimewa atau mengirimkan siswa ke barak militer.
Lalu, penambahan rombongan belajar (rombel) hingga maksimal 50 siswa per kelas. Hingga mengatur jam masuk sekolah yang lebih pagi.
Program pendidikan karakter ke barak militer ala Dedi Mulyadi sendiri diluncurkan awal Mei 2025.
Baca Juga:Diskusi di Radar Cirebon, Kaesang Sebut PSI Masih Harus Kerja Keras di JabarDamkar Turun Tangan, Bocah 8 Tahun Terjebak di Mobil Selama 90 Menit
Setidaknya sudah ada ratusan siswa yang digembleng lewat program tersebut. Di antaranya, Angkatan I ada 273 siswa, Angkatan II 103 siswa, angkatan III 57 siswa, dan Angkatan IV 40 siswa.
Salah satu lokasinya adalah Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi di Lembang. Siswa-siswa itu dijaring dari sejumlah sekolah di Jawa Barat.
Mereka biasanya yang terkategori “nakal”. Seperti suka bolos sekolah, hingga terlibat tawuran.
Program itu juga didukung anggaran yang tidak sedikit dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat.
Setidaknya ada pos Rp6 miliar untuk program itu pada APBD 2025. Anggaran itu untuk mendukung kebutuhan seperti seragam, honor pengajar, hingga makan minum.
Ketua Komisi V DPRD Jabar Yomanius Untung mengungkapkan, program itu juga bakal berlanjut di 2026.
Karena secara garis besar telah diusulkan oleh Pemprov Jabar. Itu terlihat dari usulan dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD 2026 yang saat ini dibahas DPRD Jabar.
Baca Juga:BLT Tambahan Cair Hari Ini, Tepat 1 Tahun Prabowo-Girban, Termasuk Program Magang NasionalBKPSDM Kabupaten Cirebon Verifikasi Perpanjangan Kontrak PPPK Generasi Pertama
“Kalau pembahasan detail, belum dilakukan,” katanya kepada Jabar Ekspres (Radar Cirebon Group), Rabu (15/10/2025).
Namun, Untung menjelaskan bahwa program itu telah diusulkan untuk 2026 nanti. Sementara di APBD 2025 Perubahan tidak ada anggaran khusus, lebih melanjutkan dari APBD Murni.
“Secara usulan ada (barak militer untuk tahun 2026, red). Tapi kami belum bahas secara detail,” bebernya.
Untung melanjutkan, setidaknya usulan anggaran terkait program barak militer di angka sekitar Rp10 miliar.
Tapi secara teknis dan detailnya belum ada komunikasi lebih lanjut. Itu juga berkaitan apakah akan dilaksanakan di sejumlah tempat pendidikan milik unsur TNI, ataukah akan diterapkan berbasis sekolah. “Dilihat saja nanti perkembangannya,” sambungnya.