Menurut Untung, secara konsep, pendidikan karakter itu punya niat baik. Yakni berupaya membangun karakter yang positif terhadap anak didik atau pelajar.
“Itu kan mendorong agar anak-anak bisa bersikap lebih baik. Mulai dari soal kedisiplinan hingga soal kepatuhan,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat Purwanto menegaskan bahwa program seperti barak militer tetap berlanjut.
Baca Juga:Diskusi di Radar Cirebon, Kaesang Sebut PSI Masih Harus Kerja Keras di JabarDamkar Turun Tangan, Bocah 8 Tahun Terjebak di Mobil Selama 90 Menit
Tapi memang pelaksanaanya masih berproses. Program itu lama tak terdengar karena saat ini sedang berada di tahap penjaringan. “Ini masih penjaringan siswa,” katanya, Rabu (15/10/2025).
Program barak militer ini memang mendapat memasukan dari berbagai pihak. Dan tentunya Pemprov Jabar terus melakukan evaluasi agar berjalan lebih baik. Kemudian, sambung Kadisdik, beberapa program lain juga masih berjalan.
Misalnya jam masuk pagi atau jam efektif pada satuan pendidikan di Jabar yang mengacu pada Surat Edaran No 58/PK.03/Disdik. Kadisdik menegaskan bahwa surat edaran tersebut masih berlaku.
“Ini (surat edaran) juga masih berlaku, karena belum ada pencabutan,” sambung Purwanto.
Demikian halnya dengan penambahan rombel. Program itu telah dilaksanakan saat Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.
Senada disampaikan Kepala KCD Pendidikan Wilayah X Cirebon, Herman Hadi Santoso SP MM. Ia menegaskan bahwa secara formal, seluruh program dengan konsep Gapura Panca Waluya masih berlaku dan belum dihentikan oleh pemerintah provinsi.
Program seperti barak militer, penerapan jam malam, dan larangan membawa kendaraan bermotor bagi siswa masih berjalan.
Baca Juga:BLT Tambahan Cair Hari Ini, Tepat 1 Tahun Prabowo-Girban, Termasuk Program Magang NasionalBKPSDM Kabupaten Cirebon Verifikasi Perpanjangan Kontrak PPPK Generasi Pertama
“Semua program masih terus berjalan. Jadi tidak ada yang dihentikan. Semua program yang baik dan positif tetap kita jalankan sesuai arahan Pak Gubernur Jawa Barat,” ujarnya.
Konsep Gapura Panca Waluya sendiri, katanya, bertujuan membentuk karakter peserta didik yang cageur, bageur, bener, pinter, dan singer.
Yakni pribadi yang sehat, baik, benar, pintar, dan tanggap. Konsep ini mengedepankan pendidikan yang bukan hanya mengejar akademik, tetapi juga menyentuh sisi moral, sosial, hingga spiritual siswa.
“Jadi tidak ada yang dihentikan. Karena memang program-program dalam Gapura Panca Waluya ini sangat positif dan membentuk karakter juga untuk para siswa,” katanya via sambungan telepon selular, Senin (20/10/2025). (son/awr)
