RADARCIREBON.ID – Pernyataan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa mengenai deposito APBD Provinsi Jawa Barat, mendapatkan sorotan luas.
Pernyataan Purbaya Yudhi Sadewa yang mengungkap data Bank Indonesia (BI) mengenai deposito APBD dari pemerintah daerah baik provinsi hingga kabupaten/kota.
Atas pernyataan tersebut, Gubernur Jawa Barat (Jabar), Kang Dedi Mulyadi (KDM) menyampaikan bantahan.
Baca Juga:Purbaya Yudhi Sadewa Sebut Jabar Simpan APBD Rp4,17 Triliun dalam Bentuk Deposito, KDM MembantahWaktu yang Tepat Beli Emas, Ada 3 Hal Bisa Jadi Pedoman
KDM membantah ada deposito Pemda Provinsi Jabar sebesar Rp4,1 triliun. Menurut KDM, kas Pemda Jabar saat ini hanya Rp2,38 triliun dalam bentuk giro.
“Tidak ada deposito Rp4,1 triliun. Kalau ada yang menyatakan uang Rp4,1 triliun yang tersimpan dalam bentuk deposito, serahin datanya ke saja. Saya bolak-balik ke BJB ngumpulin staf, marahin staf ternyata tidak ada di dokumen,” tandasnya.
Merespons pernyataan itu, Purbaya Yudhi Sadewa menyarankan agar Dedi Mulyadi mengecek ke bank sentral.
“Tanya saja ke bank sentral. Itu kan data dari sana. Harusnya dia cari, kemungkinan besar anak buahnya juga ngibulin dia,” kata Purbaya, kepada wartawan.
Disampaikan Purbaya, dirinya tidak pernah menyebut angka secara khusus mengenai data dana yang mengendap milik Pemda Provinsi Jabar.
Oleh karena itu, Purbaya malah heran karena KDM justru mengungkapkan sendiri angkanya.
“Pak Dedi emang tahu juga semua bank? Dia hanya tau Jabar aja kan? Saya nggak pernah describe data Jabar. Kan kalau dia bias turunkan sendiri, saya gak tau dari mana datanya,” tandas Purbaya.
Purbaya malah mengistilahkan KDM sedang debat dengan dirinya sendiri.
Baca Juga:Tak Bisa Penuhi Kebutuhan Hidup Pekerja, Ternyata Begini Cara Pemerintah Tentukan UMKSuhu Udara di Kertajati Tembus 37,6 Derajat Celcius, BMKG Jelaskan Penyebabnya
“Jadi dia debat sama dirinya sendiri, saya nggak tahu. Jadi saya nggak pernah bilang Jabar berapa kan. Saya bilang data di perbankan sekian punya pemda dan data itu dari sistem keuangan bank sentral,” bebernya.
