MIAMI – Rencana penyelenggaraan pertandingan La Liga antara Villarreal CF melawan FC Barcelona di Miami, Amerika Serikat, yang dijadwalkan pada 20 Desember 2025, resmi ditunda.
Laga tersebut sebelumnya digadang-gadang sebagai gebrakan besar La Liga dalam misi ekspansi ke pasar internasional.
Dalam pernyataan resmi yang dikutip dari The Athletic, pihak penyelenggara, Relevent Sports, menyampaikan bahwa pertandingan harus ditunda karena berbagai kendala teknis.
Baca Juga:Puluhan Masyarakat Manggungan Indramayu Tuntut Kuwu Transparan Terkait Dana DesaSuhu Panas Menyengat Landa Wilayah Ciayumajakuning, Indramayu Diperkirakan Bertahan hingga Akhir Oktober
“Relevent telah memberi tahu La Liga mengenai perlunya penundaan laga antara Villarreal CF dan FC Barcelona yang direncanakan di Miami,” tulis mereka.
Padahal, menurut laporan nytimes.com, pertandingan ini telah melalui proses panjang, termasuk persetujuan dari berbagai otoritas.
Pada Agustus lalu, Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) telah memberikan izin, dan UEFA pun akhirnya menyetujui penyelenggaraan pertandingan tersebut pada 6 Oktober, meskipun awalnya menunjukkan keraguan.
Laga ini seharusnya menjadi sejarah baru sebagai pertandingan resmi La Liga pertama yang digelar di luar negeri, tepatnya di Stadion Hard Rock, Miami.
Namun, keterbatasan waktu untuk mengurus izin dan persiapan logistik di AS membuat penyelenggara terpaksa menarik rem darurat.
Rencana La Liga ini menuai kontroversi di Spanyol. Banyak pemain menyuarakan ketidaksetujuan mereka.
Bahkan, dalam laga pekan lalu, para pemain dari sejumlah klub melakukan protes diam selama 15 detik di awal pertandingan sebagai bentuk penolakan terhadap komersialisasi berlebihan dalam sepak bola nasional.
Baca Juga:Prediksi Real Madrid vs Juventus UCL 2025Warga Sudimampir Lor Padati Karnaval Budaya Sedekah Bumi
Laporan media menyebutkan bahwa pihak La Liga sempat meminta penyiar agar tidak menayangkan aksi protes tersebut, sebuah upaya yang dianggap sebagai langkah untuk meredam opini publik terhadap proyek yang sudah kontroversial sejak awal.
Sementara itu, Real Madrid juga ikut angkat suara dan mendesak FIFA agar turun tangan. Mereka menilai bahwa pertandingan resmi yang digelar di luar Spanyol bisa mengganggu “integritas kompetisi” dan secara tidak adil merugikan Villarreal yang seharusnya bertindak sebagai tuan rumah.
Meski pertandingan ini gagal digelar sesuai rencana, pihak La Liga tetap yakin bahwa langkah ini bukanlah kesalahan. Mereka menyebut penundaan tersebut sebagai “kesempatan besar yang hanya tertunda, bukan batal”.