Bahkan, mereka secara aktif menjaga kebersihan laut karena ini menjadi salah satu prioritas utama daerah wisata tersebut. Juga ada kerja bakti rutin untuk membersihkan sampah yang terbawa arus, baik oleh masyarakat maupun dinas terkait.
5/ Sepada Motor Diparkir Tanpa Dikunci
Wali Kita Zulkifli menegaskan jika Sabang terkenal dengan kota yang sangat aman. Banyak sepeda motor di kota ini sering tidak dikunci saat diparkir. Bahkan kuncinya ditinggalkan begitu saja di sepeda motor.
Hal tersebut menunjukkan jika masyarakat Sabang memiliki tingkat kepercayaan yang kuat terhadap satu sama lain. Mereka merasa aman meninggalkan barang-barang, termasuk kendaraan, tanpa perlu khawatir akan dicuri.
Baca Juga:BREAKING NEWS: Angin Puting Beliung Terjang Perumahan Pondok Mutiara Cirebon, Sejumlah Rumah dan Masjid RusakAlasan Dedi Mulyadi Sidak ke Pabrik Aqua, Buat Konten? Pengalihan Isu Disentil Purbaya?
Selain itu, Sabang dikenal sebagai kota dengan tingkat kejahatan yang sangat rendah. Angka pencurian kendaraan bermotor hampir tidak ada.
Sebagai kota kecil, hubungan sosial di antara penduduk sangat erat. Semua orang saling mengenal, sehingga tindakan pencurian menjadi hal yang sangat sulit dilakukan dan tidak terpikirkan.
Keamanan ini sudah menjadi bagian dari budaya lokal. Penduduk setempat sudah terbiasa dengan situasi ini dan bahkan merekomendasikan hal tersebut kepada para pengunjung.
6/ Harga Makanan Relatif Murah
Walau daerah wisata dan hanya pulau kecil, ternyata harga makanan di Sabang sebagian besar relatif murah. Terutama untuk makanan lokal dan yang sederhana.
Di antaranya nasi ayam seharga Rp20.000, nasi udang asam juga Rp20.000, dan nasi ikan seharga Rp13.000. Bahkan sate gurita, kuliner khas Sabang harganya pun sangat terjangkau.
7/ Titik 0 Kilometer Indonesia
Kota Sabang menjadi “Titik Nol Kilometer Indonesia”. Kota di Pulau Weh ini terletak di ujung paling barat Indonesia.
Di pulau ini “Tugu Nol Kilometer” didirikan sebagai penanda geografis resmi. Selain itu juga simbol persatuan bangsa yang menjadi salah satu ikon pariwisata populer di Indonesia.
Baca Juga:Walikota Sabang Apresiasi Kehadiran SPS Indonesia, Dorong Promosi Pulau Sabang ke MancanegaraNasir Djamil Raih Prerana Awards SPS 2025, Kenang Masa Lalu Sebagai Wartawan
Tugu tersebut berada di Desa Iboih Ujong Ba’u, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang. Desa inilah yang secara geografis merupakan titik paling barat Indonesia.
Tugu tersebut selain sebagai simbol, juga menjadi destinasi wisata populer untuk berswafoto dan menikmati pemandangan alam laut yang indah. Tugu tersebut memiliki berbagai filosofi. Empat pilar menyimbolkan batas negara dari Sabang hingga Merauke dan Miangas hingga Pulau Rote.
