RADARCIREBON.ID – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Raden Hasan Basori MSi melakukan dialog terbuka bersama masyarakat Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu, belum lama ini. Dialog itu mendorong pengembangan tradisi tradisional, yang melekat di masyarakat nelayan, yakni nandran.
Kegiatan bertema ‘Peduli Umat Melayani Rakyat’ juga dihadiri tokoh masyarakat serta perwakilan empat desa nelayan setempat.
RHB sapaan akrabnya, menjelaskan tradisi nadran atau sebuah upacara adat nelayan yang telah menjadi warisan turun-temurun di kawasan pesisir Mundu perlu dikembangkan.
Baca Juga:Cordela Hotel dan Dinas Kesehatan Kota Cirebon Ajak Kader Posyandu Cegah Stunting dan WirausahaKota Cirebon Harus Pandai Berjejaring untuk Jaga Ketahanan Pangan
Di Kecamatan Mundu terdapat empat desa nelayan, yakni Citemu, Waruduwur, Mundu Pesisir, dan Bandengan.
“Tradisi nadran yang digelar tiap tahun di masing-masing desa selalu menarik minat masyarakat, dan kini diharapkan dapat dikembangkan menjadi agenda budaya berskala kabupaten,” kata RHB kepada Radar Cirebon, belum lama ini.
Ia menilai, kolaborasi antar desa nelayan penting untuk memperkuat nilai budaya lokal sekaligus mengangkat potensi wisata daerah.
“Hari ini saya ingin menguatkan kolaborasi empat desa untuk perayaan tradisi nadran agar bisa menjadi pusat pariwisata event budaya Kabupaten Cirebon,” terangnya.
Sebagai bentuk dukungan, RHB menyiapkan alokasi anggaran sebesar Rp400 juta untuk mendukung penyelenggaraan nadran kolaborasi empat desa di Kecamatan Mundu.
Acara tersebut direncanakan berlangsung pada tahun 2026 secara bertahap selama dua minggu hingga satu bulan.
Ia menilai, pelaksanaan nadran secara berkelanjutan akan memberikan manfaat ganda, pelestarian budaya nelayan sekaligus peningkatan ekonomi masyarakat pesisir.
Baca Juga:Bikin Bangga! Siswi SMAN 1 Palimanan Cirebon Ini Juara 2 Pencak Silat se-Jawa BaratWakil Walikota Cirebon Bagi-bagi Hadiah di Hari Santri
“Nanti selain menyelenggarakan pagelaran seni seperti wayang dan sandiwara, kita undang juga Gubernur Jawa Barat, seniman Kancil, dan tokoh-tokoh lainnya agar semakin banyak pengunjung yang datang,” ungkapnya.
Menurutnya, meningkatnya kunjungan wisatawan akan berdampak langsung pada sektor perdagangan, kuliner, dan jasa warga sekitar.
Perputaran ekonomi masyarakat pun diyakini akan tumbuh seiring ramainya kegiatan budaya tersebut.
Dalam dialog terbuka, tokoh masyarakat dan perwakilan empat desa nelayan turut menyampaikan berbagai gagasan untuk memperkuat pelaksanaan tradisi nadran di masa depan.
Ia pun memastikan DPRD Kabupaten Cirebon akan terus mengawal aspirasi ini agar dapat terwujud sebagai bagian dari pengembangan pariwisata budaya berbasis masyarakat di Kabupaten Cirebon. (*)
