Kenalkan Budaya Keselamatan Lalu Lintas Sejak Dini Lewat SALUD

Dinas Perhubungan Kabupaten Indramayu
KENALKAN SEJAK DINI: Dinas Perhubungan Kabupaten Indramayu bersama Satlantas Polres Indramayu dan PT Jasa Raharja foto bersama para siswa-siswi PAUD usai kegiatan SALUD. Foto: Anang Syahroni/Radar Indramayu
0 Komentar

INDRAMAYU – Budaya keselamatan dan tertib berlalu lintas merupakan investasi keselamatan jangka panjang. Karena itu, dibutuhkan kegiatan rutin dari berbagai pihak untuk menanamkan budaya tersebut sejak dini.

Seperti yang dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Indramayu, berkolaborasi dengan Satlantas Polres Indramayu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu, serta PT Jasa Raharja, melalui kegiatan Sadar Lalu Lintas Usia Dini (SALUD) yang digelar pada Kamis (23/10).

Kegiatan kali ini dilaksanakan di Kecamatan Kandanghaur, dengan melibatkan para siswa dan siswi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Mereka mengikuti serangkaian kegiatan edukatif mengenai pentingnya keselamatan berlalu lintas dan perlengkapan keselamatan dalam berkendara. Ini adalah pengetahuan yang akan sangat berguna bagi mereka di masa depan.

Baca Juga:Muscam MUI Kecamatan Lelea Tahun 2025 Sukses Digelar, Ahmad Dimyathi Terpilih Sebagai Ketua BaruPolres Indramayu Gandeng Dinkes Periksa Penjamah dan Sampel Makanan di SPPG YKB

Plt Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Indramayu, H Mardono menegaskan pentingnya membangun kesadaran lalu lintas sejak usia dini sebagai bagian dari investasi keselamatan jangka panjang.

Kegiatan bertajuk Sadar Lalu Lintas Usia Dini (SALUD) itu menghadirkan puluhan anak TK dan PAUD dari Kecamatan Kandanghaur, Gabus Wetan, Kroya, dan Bongas.

“Dengan pendampingan guru serta petugas dari Dishub dan kepolisian, anak-anak belajar mengenal rambu lalu lintas, cara berjalan di trotoar, hingga pentingnya memakai helm. Semua dikemas dalam bentuk permainan dan simulasi yang menyenangkan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan dan Keselamatan Dishub Kabupaten Indramayu, Andri Sigit Supriatna, mengatakan gerakan ini bukan sekadar edukasi formal, melainkan bagian dari upaya membentuk kesadaran kolektif di akar rumput.

“Anak-anak hari ini adalah pengendara dan pejalan kaki masa depan. Kalau sejak kecil mereka memahami arti keselamatan, mereka akan tumbuh dengan budaya tertib berlalu lintas,” tuturnya.

Andri menambahkan, kegiatan tersebut merupakan wujud nyata gerakan sosial keselamatan jalan yang berangkat dari desa. Melalui kegiatan seperti ini, Dishub berkomitmen menanamkan nilai keselamatan tidak hanya di jalan raya, tetapi juga di ruang kelas dan rumah warga.

“Kecamatan Kandanghaur dan Gabus Wetan kami pilih karena lalu lintas di daerah pesisir ini cukup padat. Banyak anak sekolah yang menyeberang tanpa pengawasan orang dewasa. Ini soal kepedulian bersama. Keselamatan harus menjadi budaya, bukan sekadar aturan. Dan itu harus dimulai dari anak-anak,” tandasnya. (oni)

0 Komentar