SPPG Ponpes Tegalwangi Resmi Beroperasi, Tahap Awal 1000 Penerima Manfaat MBG

SPPG Ponpes Tegalwangi
PERESMIAN: Jajaran Yayasan Peguron Islam Tegalwangi bersama undangan meresmikan SPPG Ponpes Tegalwangi, Sabtu (26/10). FOTO : SAMSUL HUDA/RADAR CIREBON
0 Komentar

RADARCIREBON.ID -Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pondok Pesantren Tegalwangi diresmikan, Sabtu (25/10).

Hari ini, Senin 27 Oktober 2025, SPPG itu resmi beroperasi. Melayani 3.982 penerima manfaat untuk 18 sekolah.

Ketua Yayasan Paguron Islam Tegalwangi, Muhammad Ibdan Hudiya mengatakan, peresmian SPPG program MBG berjalan lancar meski tidak seluruh undangan hadir.

Baca Juga:Resmikan Sekretariat Baru KONI, Jigus: Momentum Prekuat Pembinaan Atlet Daerah Fungsional Peneliti Ahli Muda Bappelitbangda Kabupaten Cirebon Gagas Inovasi “Risalah”

Namun, hal itu tidak mengurangi kekhidmatan acara dan semangat seluruh elemen yang terlibat. “Alhamdulillah berjalan lancar. Semangatnya luar biasa,” ujar Ibdan.

Ibdan mengungkapkan, Yayasan Paguron Islam Tegalwangi sendiri menaungi 18 lembaga pendidikan, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK, hingga MTs. Totalnya, ada 3.982 penerima manfaat dari program MBG yang tersebar di bawah naungan yayasan.

Pelaksanaan program dimulai, Senin 27 Oktober 2025, dengan tahap pertama sebanyak 1.000 penerima manfaat, dan ditargetkan seluruhnya rampung pada minggu ketiga pelaksanaan. “Distribusi MBG sampai 3.982 ke penerima manfaat masuk di minggu ketiga,” katanya.

Ibdan menjelaskan, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan matang sebelum dapur SPPG beroperasi. Mulai dari pelatihan pengolahan dan penyajian makanan, hingga Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), sanitasi, keamanan pangan, dan kehalalan.

“Pelatihannya dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Badan Gizi Nasional (BGN). Jadi, sebelum beroperasi, semua sudah siap dan tersertifikasi halal serta aman,” jelasnya.

Menurutnya, SPPG Ponpes Tegalwangi melibatkan 45 pekerja, dimana 43 orang berasal dari Desa Tegalwangi dan dua lainnya dari Desa Megu.

“Ada 9 tenaga inti disiapkan untuk memasak, termasuk seorang chef dan head chef. Sisanya, dengan dukungan sejumlah relawan yang juga berpengalaman di bidang kuliner,” katanya.

Baca Juga:Cirebon Tambah Panas, Penjualan AC dan Mesin Cuci Terus MeningkatWujudkan Kota Hijau Bebas Sampah, Pemkot Cirebon dan Kementerian Lingkungan Hidup Bersinergi

Menurut Ibdan, aktivitas memasak dimulai pukul 02.00 dini hari agar makanan bisa siap dibagikan tepat waktu.

Distribusi MBG dilakukan dalam dua tahap, yakni pagi untuk jenjang TK hingga kelas 3 SD, dan siang hari untuk tingkat sekolah yang lebih tinggi.

Sementara itu, Kepala SPPG Ponpes Tegalwangi, Subhan menegaskan, pengelolaan limbah dapur juga sudah diantisipasi dengan baik.

“Limbahnya dipastikan aman. Kami sudah menyiapkan sistem pengolahan agar tidak mencemari lingkungan,” ungkapnya.

0 Komentar