INDRAMAYU – Bupati Indramayu, Lucky Hakim, angkat bicara terkait keributan antara oknum kepala desa (kuwu) dengan seorang dokter yang terjadi di Kecamatan Anjatan.
Ia menegaskan, dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum kuwu harus diproses secara hukum.
“Ada dugaan penganiayaan dilakukan oleh oknum kepala desa di Kecamatan Anjatan terhadap seorang dokter. Setelah saya lihat, ini ada dugaan penganiayaan. Jadi, saya menyarankan korban untuk melaporkan ke kepolisian,” ujar Lucky Hakim saat siaran persnya di Pendopo Indramayu.
Baca Juga:Peran Santri Mengawal Peradaban Dunia, Ini Kata Kepala Kemenag IndramayuPersib Siap Jamu Persis Solo, Laskar Sambernyawa Berjuang Keluar dari Zona Merah
Lucky meminta aparat kepolisian agar bertindak cepat dan profesional, dalam menindaklanjuti laporan tersebut.
“Saya meminta kepolisian untuk responsif dan menindaklanjuti laporan. Apalagi kalau sudah ada bukti-buktinya. Ini urusan pidana. Walaupun itu Kepala Desa, ataupun siapapun kepala pemerintahan dan lain-lain, ini urusan pidana,” tegasnya.
Ia juga mempertanyakan apakah saat kejadian oknum kuwu dalam kondisi mabuk atau sadar.
“Yang ingin saya tahu, pada hari kejadian itu kan jam kerja. Apakah oknum kuwu tersebut dalam keadaan mabuk atau tidak? Ini yang akan kita cari tahu bersama,” tambah Lucky.
Sebelumnya, beredar di media sosial video keributan yang terjadi saat arak-arakan singa depok di Desa Anjatan Baru, Blok Karangmalang, Kecamatan Anjatan, pada Sabtu 25 Oktober 2025.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden tersebut bermula pada Kamis 23 Oktober 2025, ketika arak-arakan singa depok menyebabkan kemacetan di jalan Kabupaten penghubung Patrol-Haurgeulis, tepatnya di Desa Anjatan Baru.
Seorang pria berkacamata hitam, yang belakangan diketahui adalah Kuwu Anjatan Baru, menegur seorang pengendara mobil yang ternyata adalah seorang dokter. Cekcok pun terjadi dan suasana menjadi tidak kondusif selama hampir satu jam.
Baca Juga:Disdukcapil Cirebon Ciptakan Modul Pintar untuk Tingkatkan LayananFajar/Fikri Tembus Final Keempat Musim Ini, Bidik Gelar Juara di French Open 2025
Tak lama setelah kejadian itu, sekelompok warga dilaporkan mendatangi rumah sang dokter di Desa Anjatan Baru. Di halaman rumah, sempat terjadi pelemparan botol dan teriakan dari puluhan warga.
Kapolsek Anjatan, AKP Rasita, menyebut peristiwa tersebut sebagai bentuk kesalahpahaman akibat kemacetan arak-arakan.
“Kesalahpahaman karena ada arak-arakan di jalan raya dari dua arah, sehingga terjadi kesalahpahaman,” jelas Rasita.
