“Kita dorong terus agar ada alokasi anggaran. Kami memahami kondisi keuangan daerah, tapi sinyal positifnya sudah mulai muncul. Guru DTA dan honorer madrasah mulai diperhitungkan, tinggal menunggu realisasi dalam APBD tahun mendatang,” ungkapnya.
Meski dengan segala keterbatasan, Slamet menilai para guru honorer tetap menunjukkan dedikasi tinggi dalam menjalankan tugasnya. Mereka tetap mengajar, membina akhlak, dan menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada anak didik di tengah tantangan hidup yang berat.
“Mereka ini luar biasa. Tetap istiqamah dan tulus mengabdi meski kesejahteraan belum berpihak. Kami di Kemenag akan terus memperjuangkan agar jerih payah mereka mendapat penghargaan yang layak,” pungkasnya. (sam)
