MADRID – Setelah empat kekalahan menyakitkan di El Clasico musim lalu, Real Madrid akhirnya menuntaskan dendam mereka.
Bermain di Santiago Bernabeu kemarin dini hari WIB, tim asuhan Xabi Alonso sukses menaklukkan Barcelona dengan skor tipis 2–1, sekaligus memperkukuh posisi di puncak klasemen La Liga.
Menurut laporan Sports Illustrated, kemenangan ini terasa spesial bagi Alonso yang baru menjalani El Clasico pertamanya sebagai pelatih utama Los Blancos, sebutan Real Madrid.
Baca Juga:Peran Santri Mengawal Peradaban Dunia, Ini Kata Kepala Kemenag IndramayuPersib Siap Jamu Persis Solo, Laskar Sambernyawa Berjuang Keluar dari Zona Merah
Alonso datang ke laga sarat tekanan usai dua hasil kurang memuaskan melawan Paris Saint-Germain (PSG) dan Atletico Madrid. Sementara sang rival harus tampil tanpa pelatih utama Hansi Flick dan beberapa pemain kunci yang absen karena cedera.
Kylian Mbappe membuka keunggulan Madrid, namun Fermin Lopez sempat menyamakan kedudukan.
Jude Bellingham kemudian memastikan kemenangan lewat gol penentu di menit ke-43, mengamankan tiga poin penting bagi tuan rumah.
Hal utama kemenangan Real Madrid ini adalah bisa menjinakkan lini tinggi Barcelona. Ya, dalam empat El Clasico sebelumnya, Barcelona selalu unggul berkat strategi lini tinggi mereka yang kerap menjebak Madrid dalam posisi offside.
Bahkan, Mbappe pernah terperangkap delapan kali dalam satu pertandingan. Ini rekor tertingginya sejauh ini, saat Madrid kalah 0–4 pada Oktober 2024 lalu.
Secara total, bendera offside dikibarkan 25 kali untuk Madrid dalam empat pertemuan terakhir. Kecepatan Mbappe dan kecerdasan Bellingham kala itu belum cukup untuk menghukum sistem pertahanan tinggi Blaugrana, sebutan Barcelona.
Namun kali ini, ceritanya berbeda. Di El Clasico musim 2025–2026, Madrid tampil jauh lebih efisien.
Baca Juga:Disdukcapil Cirebon Ciptakan Modul Pintar untuk Tingkatkan LayananFajar/Fikri Tembus Final Keempat Musim Ini, Bidik Gelar Juara di French Open 2025
Dengan kombinasi umpan vertikal cepat dan serangan balik berkecepatan tinggi, anak asuh Alonso berhasil mengeksploitasi ruang kosong di belakang lini pertahanan Barcelona.
Mbappe tampil luar biasa. Tajam, cepat, dan menjadi ancaman setiap kali menyentuh bola. Meski tiga gol Madrid sempat dianulir karena offside, strategi taktis Alonso berjalan hampir sempurna.
Xabi Alonso juga sukses membangun pertahanan yang layak juara. Musim lalu, Real Madrid menjadi bulan-bulanan Barcelona dengan kebobolan 16 gol dalam beberapa pertemuan. Statistik yang memalukan bagi klub sebesar Los Blancos.
