RADARCIREBON.ID – Pertumbuhan ekonomi di Jalan Moh Toha, Kota Cirebon, kian pesat.
Jumlah UMKM atau pedagang, dan pengunjungnya terus bertambah setiap tahun.
Kini, kawasan tersebut menjelma menjadi salah satu destinasi wisata kuliner malam yang ramai dikunjungi.
Beragam jajanan, mulai dari makanan ringan hingga berbagai jenis minuman, tersedia di sepanjang Jalan Moh Toha yang membentang sekitar 500 meter.
Baca Juga:Anggota DPRD Jabar Mas Jun Deklarasi dan Edukasi Gerakan Demen LingkunganSMP Al-Irsyad Al-Islamiyyah Kota Cirebon Gelar Cerdas Mulia Competition
Hebatnya, hampir seluruh pedagang di kawasan ini telah menggunakan teknologi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) untuk transaksi non-tunai.
Teknologi pembayaran digital ini dinilai sangat membantu, baik bagi pedagang maupun pembeli, karena lebih praktis dan efisien.
“Saya lebih suka pakai QRIS karena cepat, praktis, dan tidak perlu menunggu uang kembalian. Tinggal scan saja,” ujar Heri (34), salah satu pembeli.
Sementara itu, Andre Truena (36), penjual es coklat di Jalan Moh Toha, mengaku sudah menggunakan QRIS sejak 2020.
Ia mengatakan, pembayaran digital memudahkan transaksi, terutama bagi pembeli yang tidak membawa uang tunai pas.
“Biasanya yang pakai QRIS itu pembeli yang uangnya nanggung, yang tidak ada kembalinya. Sehari sekitar 20 persen transaksi saya lewat QRIS,” tuturnya.
Menurut Andre, penggunaan QRIS juga membantu pengelolaan keuangan.
Uang hasil penjualan langsung masuk ke rekening pribadi dan tercatat secara otomatis.
Baca Juga:Desak Segera Disahkannya UU Perlindungan GuruSTMIK IKMI Cirebon dan UTeM Malaysia Jalin Kerja Sama
“Uang yang masuk ke rekening bisa sekalian jadi tabungan. Jadi kami sangat terbantu,” ujarnya.
Pengelola Street Food Jalan Moh Toha, Asih Purwasi, menjelaskan bahwa jumlah pedagang di kawasan ini terus meningkat setiap tahun.
Saat ini terdapat sekitar 140 pedagang, dan 122 di antaranya sudah menggunakan sistem pembayaran digital.
“Dari 140 pedagang, 122 sudah pakai QRIS supaya lebih mudah dan tidak repot menyiapkan uang receh,” kata Asih, Senin (27/10/2025).
Ia menceritakan, perkembangan kawasan kuliner tersebut bermula pada 2020.
Saat pandemi Covid-19, sejumlah warga yang kehilangan pekerjaan atau terkena penertiban Satpol PP beralih menjadi pedagang di Jalan Moh Toha.
Seiring waktu, jumlah pedagang bertambah dan berbagai bank mulai melakukan sosialisasi penggunaan QRIS.
“Pihak bank berkoordinasi dengan kami sebagai pengelola, lalu kami bantu fasilitasi. Banyak pedagang yang tertarik menggunakan QRIS,” jelasnya.
