SPPG YKB Layani Lebih dari 3.900 Porsi MBG untuk 22 Sekolah, Komitmen Jaga Kualitas Bahan Baku

SPPG YKB
PANTAU: Kepala SPPG YKB memantau proses pemorsian menu MBG yang siap didistribusikan ke sekolah-sekolah, belum lama ini. FOTO: ANANG SYAHRONI / RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

INDRAMAYU – Dalam upaya menjaga kualitas menu Makan Bergizi Gratis (MBG) sesuai standar gizi, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Yayasan Kemala Bhayangkari (SPPG YKB) menegaskan komitmennya. Yakni, menjaga kualitas bahan baku serta penggunaan air bersih, baik untuk kegiatan memasak, mencuci bahan baku, maupun membersihkan perlengkapan makan (ompreng).

Ketua SPPG YKB, Noval Tri Zaenal Muttaqien menyampaikan bahwa sejak beroperasi pada Juni 2025, pihaknya telah mempersiapkan berbagai langkah untuk memastikan makanan yang disajikan setiap hari bagi siswa memenuhi standar gizi. Pengecekan dilakukan secara rutin oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, serta pengawasan dari pihak kepolisian untuk menjaga keamanan operasional SPPG.

“Untuk memastikan menu MBG memenuhi standar gizi, SPPG memiliki ahli gizi yang turut menentukan komposisi makanan yang dibagikan setiap hari kepada para siswa,” ujar Noval.

Baca Juga:Juventus Telan Tiga Kekalahan Beruntun, Igor Tudor Malah SantaiBupati Lucky Hakim Minta Polisi Usut Dugaan Penganiayaan Oknum Kuwu terhadap Dokter di Anjatan

Dalam menyusun menu, pihaknya merancang jadwal menu harian bersama ahli gizi dan juru masak, sekaligus memberikan arahan kepada tenaga dapur dan relawan SPPG. Hal ini mencakup seluruh proses mulai dari persiapan bahan, pencucian perlengkapan masak, pemorsian, hingga distribusi MBG ke sekolah-sekolah.

“Awalnya kami hanya melayani 200 penerima manfaat, kini sudah mencapai 3.969 siswa dari 22 sekolah di Kecamatan Lohbener, terutama di wilayah Desa Larangan, mulai dari PAUD, SD, SMP hingga SMK,” jelas Noval.

Selain menjaga kualitas bahan baku yang bekerja sama dengan supplier terpercaya, SPPG YKB juga memastikan kualitas air yang digunakan, termasuk untuk memasak dan mencuci perlengkapan makan menggunakan air galon, agar makanan tetap sehat dan bergizi bagi para pelajar.

Noval menambahkan, setiap hari SPPG YKB menggunakan sekitar 20 galon air bersih, serta telah memperoleh Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS). “Sekarang, setiap SPPG wajib memiliki SLHS, termasuk memastikan kelayakan air yang digunakan serta kompetensi juru masak,” ujarnya.

Diketahui, PPG Yayasan Kemala Bhayangkari merupakan satu-satunya SPPG Polres Indramayu dan SPPG milik Polri pertama di Indonesia yang telah memperoleh Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Penerapan SLHS memastikan setiap pengelola pangan memiliki tanggung jawab sama dalam menjaga higienitas makanan yang disajikan kepada masyarakat. Sertifikasi ini menjadi bagian penting dalam upaya menjaga keamanan pangan di Indonesia. (oni)

0 Komentar