Tren kenaikan ini terus berlanjut sampai Desember 2020. Ketika itu harga emas per gramnya sampai Rp967 ribu atau naik 26.90% sejak Januari 2020.
Ketika itu, banyak orang mulai lari ke emas. Sebab, mereka sedang menyiapkan cadangan keuangan ketika ekonomi lagi goyah.
Mengapa harus emas? Menurut akun tersebut, emas itu safe heaven. Paling aman untuk menyimpan nilai dari inflasi atau gonjang ganjing krisis lainnya.
Baca Juga:Kecelakaan Truk di Plangon, Pengemudi Luka-lukaAnggota Dewan Kota Cirebon Subagja Investigasi Parkir di Jl Pasuketan, Temukan Kejanggalan
Lalu, apa yang harus disiapkan setelah ada sinyal dari kenaikan harga emas sekarang? Akun tersebut menyarankan untuk menyiapkan dana darurat. Selain itu tak perlu muluk-muluk, bingung investasi sana-sini jika belum memiliki dana darurat.
Terus banyak yang bertanya, apakah ini sinyal membeli atau menjual emas? Akun itu mengungkapkan tergantung tujuan investasi. Jika untuk jangka panjang boleh mulai menabung emas. Jumlahnya sekitar 20% dari total budget investasi.
Akun itu mengingatkan, jika ingin membeli emas, gunakan uang “dingin”. Jangan membeli emas dengan cara berhutang.
Yang terakhir akun itu kembali mengingatkan, jika harga emas naik, itu bukan sinyal untuk melakukan aksi borong atau aksi menjual. Kondisi itu hanya memberi tahu jika ada yang tak beres di ekonomi global.
“Banyak yang seneng lihat harga emas naik. Tapi kalau sejarah berulang, justru itu sinyal bahaya, bukan kemenangan,” tambah akun itu.
