INDRAMAYU – Sebanyak 32 gugus depan tingkat penggalang dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-Kabupaten Indramayu memeriahkan Gebyar Scouting Nuha (GSN) ke-3 Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh SMP Nurul Halim Widasari, Minggu (2/11/2025).
Kegiatan yang berlangsung di lapangan SMP Nurul Halim Widasari tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Kepala Bina Muda Kwarcab Indramayu, H Dirsono, dan diikuti seluruh peserta dari berbagai SD dan MI di Indramayu.
“Peserta dari tingkat penggalang berjumlah 32 SD/MI dengan total 88 paket lomba. Rinciannya, 29 paket NHC Keagamaan, 32 paket NHC Scouting Skill, dan 29 paket PBB & Yelling.
Baca Juga:Pemkab Indramayu Targetkan Lebih dari 600 Program Rutilahu pada Tahun 2025Momen Istri Wapres Selvi Ananda Putri ke Indramayu, Panen Gedong Gincu
Jika dihitung totalnya, ada sekitar 663 anggota pramuka yang berpartisipasi,” ujar Ketua Penyelenggara, Wartoni SPd.
Wartoni menjelaskan, GSN yang telah memasuki tahun ketiga ini menjadi ajang kompetisi antar gugus depan pramuka penggalang SD/MI, sekaligus wadah bergengsi untuk meraih prestasi di berbagai bidang.
Bidang keagamaan mencakup lomba tahfidz Quran, murottal, dan kaligrafi. Sementara bidang scouting skill meliputi penguatan kepramukaan, pionering mini, dan sandi morse semaphore (SMS). Adapun bidang ketangkasan meliputi lomba PBB dan yelling.
Menurutnya, melalui penyelenggaraan GSN ke-3 ini, para siswa tidak hanya berkompetisi, tetapi juga berlatih dan membangun karakter, sekaligus mempererat tali silaturahmi antarpramuka penggalang di Indramayu.
“Kami berharap pada penyelenggaraan berikutnya jumlah peserta semakin meningkat. Kegiatan kepramukaan tidak hanya menjadi ajang penggalian potensi, tetapi juga sarana membentuk karakter tangguh, peduli, dan berakhlak kuat,” tutur Wartoni.
Sementara itu, Kepala SMP Nurul Halim Widasari, Agus Salim SPd menyampaikan bahwa GSN telah menjadi agenda rutin sekolah setiap tahun.
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada bidang kepramukaan, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan.
Baca Juga:Polisi Buru Otak Sindikat Pencuri Mobil Pikap di MajalengkaSenyum Haru Penerima Kaki Palsu dari Baznas
“Paket lomba yang kami siapkan lengkap, sesuai dengan semangat Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka. Untuk bidang keagamaan seperti tahfidz, murottal, dan kaligrafi, materinya kami sesuaikan dengan standar lomba tingkat umum seperti MTQ. Juri juga kami libatkan dari berbagai unsur, mulai dari Kepolisian, TNI, Kwarcab, hingga ustaz yang kompeten di bidangnya,” jelas Agus.
