Manusia Silver, ‘Profesi’ yang Menjanjikan, Sebulan Bisa Kantongi Rp 36 Juta

pendapatan manusia silver
Pendapatan manusia silver menjanjikan meski hanya mengandalkan pemberian dari warga di lampu merah. Foto: Dok. radarcirebon.id
0 Komentar

Sementara itu komentar lain datang dari Muhamad Guntur Pasla. Dia menyebut jika Manusia Silver itu tanpa dikenakan potongan Pajak Penghasilan atau (PPH 21).

“Iya Pak Muhammad Guntur Kasla, untung Menkeu sudah diganti, kalau Menkeu lama mungkin manusia silver ini akan dikejar tuh buat bayar pajak,” guman Mursalin.

Sebentar Gustina Martineli mengatakan jika Manusia Silver itu harus ada persiapan dana untuk efek samping pengecatan kulit. Sebab cat itu bahan kimia dalam jangka waktu lama berisiko terkena kanker kulit dan kerusakan ginjal.

Baca Juga:Harga Emas Naik Luar Biasa, Sinyal Menuju Krisis Global, Apa yang Harus Dilakukan?Kecelakaan Truk di Plangon, Pengemudi Luka-luka

“Iya Mbak Gustina Martineli, manusia silver kagak mikirin dampak catnya, fokusnya bisa mendapatkan uang,” jawab Mursalin lagi.

Sementara pendapat menarik datang dari Ririn Marinaya Alzzazalah. Dia pernah memberitahu hitungan ini kepada anak-anaknya. Terutama soal pendataan Pak Ogah.

Menurutnya, Pak Ogah ada di setiap belokan atau puteran. “Hitungannya hitungannya loh, pak. Setiap beberapa detik ada yang belok atau muter.Biasanya mereka 3 shift tuh, ganti-gantian orangnya,” tandas Mariyana.

Dia menyebutkan jika 1 mobil memberi Rp1000. Anggap saja tiap menit ada 3 mobil maka akan memperoleh Rp 3000. Dalam 1 jam berarti dikali 60 menit, sama dengan 180 mobil. Maka dalam satu jam akan memperoleh Rp 180.000. Jika satu hari 8 jam kerja, maka akan memperoleh Rp 1.440.000.

Anggap saja, katanya, 70 persennya saja, maka akan memperoleh Rp 1.000.000 per hari. Jika dikalikan sebulan hanya bekerja 25 hari, maka akan memperoleh Rp 25.000.000.

“Masalah gengsi nih, pada mau gak hujan-hujankan dan panas-panasan, kerelaan orang memberikan uang recehan, terserah mau ngasih mau gak, tidak ada paksaan,” ujarnya.

“Ririn Mariyana Azzalzalah, akhirnya ternyata orang yang kita kasihani lebih makmur dari kita yang memberi,” ujar Mursalin menutup percakapan.

0 Komentar