Tunjangan Kinerja ASN akan Dipotong, Mulai saat Ini Siapkan Dana Darurat

Saat ini ASN Perlu Siapkan Dana Darurat
Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGJ Cirebon sekaligus Ketua TAX Center FEB UGJ, Moh Yudi Mahadianto mengimbau para ASN untuk kencangkan ikat pinggang.
0 Komentar

RADARCIREBON.ID- Kebijakan efisiensi anggaran besar-besaran karena penghentian dana transfer dari pemerintah pusat akan turut diraskan dampaknya oleh ASN di daerah. Seperti di Kota Cirebon, Tunjangan Kinerja atau Tukin ASN akan mengalami pemotongan.

Untuk itu, Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGJ Cirebon sekaligus Ketua TAX Center FEB UGJ, Moh Yudi Mahadianto mengimbau para ASN untuk kencangkan ikat pinggang.

Yudi mengatakan kebijakan efisiensi anggaran ini menjadi langkah yang tepat jika melihat kondisi ekonomi yang kurang baik saat ini di berbagai sektor.

Baca Juga:51 SPPG di Kabupaten Cirebon Sudah Kantongi SLHSKeluarga yang Terlunta-lunta di Aceh, Kembali Pulang ke Cirebon

Sebagai salah satu yang akan menerima dampak efisiensi, lanjut Yudi, ASN sejak saat ini harus mulai menata gaya hidupnya untuk lebih berhemat dan hidup sederhana.

“Sudah saatnya kencangkan ikat pinggang. Mulai saatnya pertimbangkan untuk menerapkan prinsip 50% kebutuhan, 30% keinginan, dan 20% tabungan atau investasi,” ungkapnya kepada Radar Cirebon, Minggu (2/11/2025).

Untuk menghadapi 2026, para ASN harus mulai menyiapkan dana darurat sejak saat ini. Disarankan besaran dana darurat yang dipersiapkan setara dengan total pengeluaran untuk 3 hingga 6 bulan.

“Simpan dana darurat ini di tempat yang mudah dicairkan, seperti tabungan, pasar uang, hingga reksadana,” ungkapnya.

Lanjutnya, ASN juga harus bijak dalam mengelola utang. Hindari utang untuk kebutuhan konsumtif. Jangan menambah utang untuk hal yang tidak produktif.

Seperti untuk membeli handphone baru atau juga untuk biaya liburan. “Prioritaskan pelunasan utang dari bunga tertinggi,” ucapnya.

Ada baiknya juga, saat ASN benar-benar membutuhkan uang saat ini untuk memanfaatkan fasilitas seperti koperasi untuk pinjaman ringan, seperti biaya sekolah. Hanya lakukan peminajaman jika kebutuhan mendesak.

Baca Juga:Orang Dekat Satori hingga Notaris, Diperiksa KPK di Mapolres CikoDaerah Sepenting Cirebon Mesti Punya Museum yang Memadai

Jangan lupa juga untuk mulai belajar berinvestasi mulai dari besaran yang kecil. Misalnya 10% dari gaji yang dialokasikan ke logam mulia, obligasi, atau instrumen investasi lainnya.

“Sebelum masuk 2026, sejak saat ini siapkan pengaturan keuangan yang baik. Lunasi utang, dan yan terpenting tinggalkan gaya hidup foya-foya, mulai berhemat,” tukasnya. (apr)

0 Komentar