Program Kelurahan Tangguh Bencana dan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di sekolah-sekolah pun terus digalakkan.
Edukasi kebencanaan diberikan agar warga memahami langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah bencana terjadi.
“Koordinasi lintas sektor terus ditingkatkan. Kami menggandeng TNI, Polri, relawan, serta organisasi masyarakat agar respons cepat bisa dilakukan bila situasi darurat benar-benar terjadi,” kata Andi.
Baca Juga:BBWS Cimanuk Cisanggarung Siagakan Alat Berat Hadapi Musim HujanIKMI Cirebon Wakili Indonesia di ASEAN Cyber Race 2025
Penetapan status siaga ini juga merupakan tindak lanjut dari keputusan Gubernur Jawa Barat mengenai kesiapsiagaan menghadapi banjir, gelombang tinggi, abrasi, dan longsor pada periode 2025–2026.
Dengan proyeksi puncak hujan terjadi pada Desember 2025 hingga Februari 2026, pemerintah berharap seluruh unsur—baik instansi maupun masyarakat—dapat bergerak bersama menghadapi ancaman cuaca ekstrem.
Musim hujan telah tiba, dan Cirebon kini tengah bersiap. Dari langit yang kian kelam hingga posko-posko yang mulai siaga, pesan utamanya jelas: waspada tanpa panik, siap tanpa menunggu bencana datang. (ade)
