Polres Indramayu Gelar Apel Kesiapan, Tekankan Sinergi dan Respons Cepat Hadapi Potensi Bencana

Polres Indramayu
APEL SIAP SIAGA: Personel Polres Indramayu bersama instansi terkait mengikuti apel kesiapan menghadapi potensi bencana selama musim penghujan, kemarin. FOTO: ANANG SYAHRONI / RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

INDRAMAYU – Sebagai langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam di wilayah Kabupaten Indramayu, Polres Indramayu menggelar Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025 di Lapangan Apel Mapolres Indramayu.

Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Indramayu AKBP Mochamad Fajar Gemilang dan dihadiri oleh Sekda Kabupaten Indramayu Ir Aep Surahman, Kasdim 0616/Indramayu Mayor Inf Sutarmin yang mewakili Dandim 0616/Indramayu, serta diikuti oleh personel gabungan dari unsur TNI, Polri, Satpol PP, BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Pemadam Kebakaran, Basarnas, Pramuka, dan sejumlah stakeholder terkait lainnya.

Dalam amanatnya, Kapolres AKBP Mochamad Fajar Gemilang menegaskan bahwa apel kesiapan ini merupakan bentuk pengecekan menyeluruh terhadap kesiapan personel, sarana, dan prasarana dalam menghadapi berbagai potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu, seperti banjir, angin puting beliung, maupun tanah longsor.

Baca Juga:Pemkab Indramayu Bangun 184 Unit SPALD untuk Dorong Akses Sanitasi Layak di 9 DesaRumahnya Direnovasi, Aminudin dan Mastufah Tak Lagi Tidur di Bawah Atap Terpal

Ia menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan momentum penting untuk memastikan seluruh elemen benar-benar siap siaga.

“Kesiapan personel dan sarana penunjang harus dalam kondisi optimal agar ketika bencana terjadi, kita bisa merespons secara cepat, tepat, dan terkoordinasi,” ujar Fajar.

Kapolres juga menyoroti pentingnya deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan bencana melalui kerja sama lintas instansi, termasuk dengan BMKG dan BPBD.

Ia meminta agar informasi dan imbauan kepada masyarakat terkait potensi ancaman bencana disampaikan secara cepat dan akurat. Selain itu, kesiapan peralatan operasional seperti sarana evakuasi, logistik, dan transportasi tanggap darurat juga harus dipastikan dalam kondisi siap pakai.

Simulasi tanggap darurat, menurutnya, perlu dilakukan secara berkala sebagai sarana edukasi dan latihan kesiapsiagaan bagi masyarakat.

Lebih lanjut, Fajar menekankan pentingnya kecepatan dan ketepatan dalam merespons bencana, mulai dari proses evakuasi korban hingga pemulihan sosial ekonomi pascabencana. Sinergi lintas sektoral disebutnya menjadi kunci utama dalam penanganan bencana di daerah.

“Antara TNI, Polri, BPBD, Basarnas, Dinas Sosial, hingga masyarakat harus bergerak bersama dalam semangat kemanusiaan,” tegasnya.

Baca Juga:Perkuat Akar Rumput, PUI Indramayu Gencarkan Muscab SerentakPegawai Minimarket di Terisi Diserang Pria Bersenjata Tajam, Polisi Buru Pelaku

Ia berharap, melalui sinergi seluruh unsur, risiko korban jiwa maupun kerugian akibat bencana dapat ditekan seminimal mungkin.

0 Komentar