Cabai Merah Jadi Penyumbang Inflasi Tertinggi di Cirebon

inflasi tertinggi di Cirebon
CABAI SUMBANG INFLASI: Cabai merah menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Cirebon pada Oktober 2025. FOTO: SENO DWI PRIYANTO/RADAR CIREBON
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Fluktuasi harga bahan pangan, terutama cabai merah dan bawang merah, menjadi faktor utama penyumbang inflasi Kota Cirebon pada Oktober 2025. Kenaikan harga cabai merah bahkan sempat melampaui Harga Acuan Penjualan (HAP) yang ditetapkan pemerintah.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon, Ujang Mauludin SST MSi, menyampaikan bahwa pada Oktober 2025 tercatat inflasi month-to-month (m-to-m) sebesar 0,32 persen, inflasi year-on-year (y-on-y) sebesar 2,90 persen, dan inflasi year-to-date (y-to-d) sebesar 2,27 persen.

“Penyumbang utama inflasi bulan Oktober secara m-to-m berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil inflasi sebesar 0,24 persen,” jelas Ujang.

Baca Juga:Percepat Kemajuan Daerah, Bupati Cirebon Dorong Bangun Ekosistem Inovasi dari Sekolah Kuwu di Cirebon Dukung Kehadiran Koperasi Desa Merah Putih

Adapun komoditas yang paling berkontribusi terhadap inflasi di kelompok ini adalah cabai merah, telur ayam ras, bawang merah, salak, jeruk, ikan kembung, apel, tongkol diawetkan, daun bawang, dan bayam.

“Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran,” tambahnya.

Lebih lanjut, Ujang menjelaskan bahwa secara year-on-year, penyumbang utama inflasi tetap berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,67 persen. Komoditas dominan antara lain cabai merah, bawang merah, telur ayam ras, daging ayam ras, sigaret kretek mesin (SKM), beras, minyak goreng, sigaret kretek tangan (SKT), pepaya, dan sigaret putih mesin (SPM).

Selama sepuluh bulan terakhir tahun 2025, cabai merah mengalami pola fluktuatif dengan periode inflasi dan deflasi yang hampir seimbang.

Dalam rentang 2022–2025, cabai merah mencatat inflasi tertinggi pada Januari 2025 sebesar 74,10 persen dengan andil inflasi 0,14 persen, dan deflasi terdalam pada September 2024 sebesar 39,76 persen dengan andil deflasi 0,08 persen.

Sementara itu, bawang merah dalam periode yang sama cenderung mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada Maret 2025 sebesar 70,81 persen dengan andil inflasi 0,27 persen, sedangkan deflasi terdalam tercatat pada Juli 2024 sebesar 30,51 persen dengan andil deflasi 0,14 persen.

“Selain cabai dan bawang, telur ayam ras juga memberikan andil cukup besar terhadap inflasi Kota Cirebon dalam sepuluh bulan terakhir,” pungkas Ujang. (apr)

0 Komentar