Petani asal Jemaras Lor Ikut Diperiksa KPK sampai Tak Bisa Tidur, Terkait Satori

petani di periksa KPK terkait kasus Satori
Mastura (62), seorang petani asal Desa Jemaras Lor, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon di periksa KPK terkait kasus Satori. Foto: Cecep Nacepi/Radar Cirebon
0 Komentar

Masih kata Arifin, Mastura sebenarnya bukan tak mau datang ke Jakarta pada panggilan pertama ke kantor KPK. Tapi kondisi ekonomi yang tak memungkinkan untuk datang ke Jakarta. “Terus juga waktu itu ada acara pesta adat, jadi panggilan pertama kita tidak datang. Tapi alhamdulillah panggilan kedua kuta datang,” terangnya.

Dijelaskan Arifin, ada dua warga Jemaras Lor yang dipanggil terkait dengan kasus Satori. Namun, baru Mastura yang memerlukan pendampingan karena tidak paham hukum.

Selain itu, ada juga saksi lainnya dari Desa Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun. Saksi yang tak mau disebut Namanya itu diperiksa sejak pukul 10.30 WIB hingga 12.10 WIB.

Baca Juga:Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan Raih Gelar Doktor di UnairMKD Gelar Sidang Putusan Lima Anggota DPR, Sahroni yang Paling Berat

Saksi mengaku dimintai keterangan terkait sepeda motor yang pernah dijual ke Satori. Padahal, motor yang dijual adalah Honda Supra tahun 2001. “Tadi ditanya soal motor yang dijual ke dia (Satori, red),” singkat saksi asal Tegalgubug itu.

Seperti diketahui, untuk mendalami kasus dugaan korupsi pada CSR BI dan OJK, penyidik KPK harus “berkantor” di Cirebon. Tim penyidik KPK meminjam ruangan Polres Ciko dari sejak tanggal 28 Oktober sampai Jumat, 7 November 2025.

Bahkan pada Rabu (5/11/2025), Anggota DPR Satori dan istrinya juga diperiksa penyidik KPK di Mapolres Cirebon Kota (Ciko). Kuasa hukum Satori, M Oryzha Al Ghazali SH MKn, mengatakan Satori sebelumnya telah diperiksa di Jakarta.

Sementara untuk pemanggilan yang dilakukan kali ini di Cirebon, tujuannya untuk melengkapi bukti-bukti tambahan. “Di sini (Polres Ciko, red) kita diminta untuk melengkapi bukti-bukti tambahan. Karena diduga ada keterlibatan dari orang lain yang merupakan yang menikmati dana itu,” kata M Oryzha Al Ghazali SH MKn saat ditemui Radar Cirebon di Mapolres Cirebo Kota, Rabu (5/11/2025).

Ia mengatakan beberapa dari kegiatan CSR Bank Indonesia tidak diketahui Satori. Sehingga, Satori kembali dimintai keterangan terkait kegiatan-kegiatan tersebut. Pada pemeriksaan sekitar 15 menit itu, setiap kegiatan dikorek oleh penyidik untuk mengungkap hal tersebut.

Oryzha berharap bahwa pendalaman yang dilakukan oleh KPK bisa mengungkap kegiatan-kegiatan tersebut agar menjadi lebih terang. “Kita berharap semuanya terungkap. Jadi di sini, juga banyak yang tidak diketahui sama Pak Satori terkait kegiatan-kegiatan tersebut. Yang dilaporkan sama oknum-oknum ini dan saya berharap kepada masyarakat semuanya untuk mendoakan semoga kasus ini benar-benar terungkap,” terangnya.

0 Komentar