PENUTUPAN GALIAN DAN LESUNYA INDUSTRI ROTAN
Kondisi ekonomi yang kian menghadapi tantangan turut memberikan imbas pada berbagai hal. Salah satunya, berimbas pada meningkatnya pengangguran di Jawa Barat. Dari 27 kota/kabupaten yang ada di Jawa Barat, pada tahun 2025, 11 di antaranya mengalami peningkatan jumlah pengangguran, termasuk Kota Cirebon.
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon, Ujang Mauludin SST MSi mengatakan secara garis besar, penduduk dari aspek ketenagakerjaan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang tidak bekerja atau tidak sedang mencari pekerjaan karena berbagai alasan seperti masih sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi.
Sedangkan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja (punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja) dan pengangguran. “Empat kriteria pengangguran yakni penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan, sedang mempersiapkan usaha, tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa), dan penduduk yang memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja,” paparnya.
Baca Juga:Petani asal Jemaras Lor Ikut Diperiksa KPK sampai Tak Bisa Tidur, Terkait SatoriKemenag RI Tetapkan Kabupaten Cirebon sebagai Kota Wakaf
Sejak 2024, cukup banyak tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja. Hal ini dilihat dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang mengalami peningkatan dari 2024 ke 2025. TPT Jabar di tahun 2024 sebesar 6,75% atau sebanyak 1,77 juta orang dikatakan menganggur. Di tahun 2025, angka ini naik menjadi 6,77%, ada sekitar 1,78 juta orang menganggur.
Bukan saja Jawa Barat, 11 kota/kabupaten di Jawa Barat juga mengalami kenaikan angka pengangguran ini, di Kota Cirebon di tahun 2024 TPT sebesar 6,29% naik di tahun 2025 jadi 6,41%. “Di Ciayumajakuning, tahun 2025 dibanding 2024 juga mengalami peningkatan angka pengangguran di Kabupaten Indramayu sebesar 0,22% dan Kota Cirebon sebesar 0,12%, sedangkan kabupaten lainnya mengalami penurunan,” ungkapnya.
Meningkatnya angka pengangguran di Kota Cirebon disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor terbesar yakni tantangan ekonomi yang membuat sejumlah perusahaan harus menutup usahanya dan berimbas pada pemberhentian tenaga kerja.
Fenomena ini terjadi misalnya pada penutupan proyek galian pasir Argasunya di pertengahan tahun 2025. Sebagian penduduk Kota Cirebon juga turut terkena imbas PHK karena sejumlah pabrik di industri rotan yang bertempat di Plumbon Kabupaten Cirebon tutup.
