Puluhan Juru Masak SPPG Ikuti Uji Kompetensi Nasional

juru masak SPPG
DILATIH: Para juru masak SPPG menunjukkan kemampuan mereka dalam uji kompetensi yang digelar LSP bekerja sama dengan BNSP di SPPG Dapur Hj Nani, Sukra Wetan, Minggu (9/11). FOTO: ANANG SYAHRONI / RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

INDRAMAYU – Sebanyak 25 juru masak dari 16 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di Indramayu, Jakarta, Brebes, hingga beberapa wilayah di Jawa Tengah, mengikuti uji kompetensi cook Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG). Kegiatan ini digelar selama dua hari, Sabtu–Minggu (8–9/11/2025), di SPPG Dapur Hj Nani, Sukra Wetan, Kecamatan Sukra.

Ketua penyelenggara, Dr Dra Hj Siti Ubaedah MM menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan uji kompetensi perdana yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Tujuannya untuk memastikan seluruh tenaga pengolah makanan dalam program MBG memiliki keahlian yang terstandar secara nasional di bidang tata boga dan gizi masyarakat.

“Kami ingin memastikan para pengelola dapur SPPG benar-benar kompeten dan bersertifikat nasional. Ini bagian dari upaya menjaga kualitas dan keberhasilan program Makan Bergizi Gratis,” ujar Siti Ubaedah.

Baca Juga:Sinergi BPD dan Pemdes Jatibarang Baru Mantapkan Pelaksanaan Pilwu PAWBasarnas Gelar Pelatihan Penanganan Darurat bagi Warga Indramayu

Ia menambahkan, pelaksanaan uji kompetensi ini juga merupakan tindak lanjut dari kebijakan Badan Gizi Nasional (BGN) yang mewajibkan seluruh koki di SPPG memiliki sertifikat profesi. Aturan tersebut diberlakukan menyusul maraknya kasus keracunan makanan dalam program MBG di sejumlah daerah.

“Program MBG ini menyentuh langsung kebutuhan gizi anak-anak sekolah. Karena itu, kualitas dan kompetensi para juru masak harus benar-benar terjamin,” tegasnya.

Peserta uji kompetensi sebagian besar berasal dari Indramayu, meliputi wilayah Sukra, Patrol, Haurgeulis, Anjatan, Kandanghaur, Gabuswetan, Terisi, Sindang, hingga Karangampel.

Dalam proses penilaian, para peserta mengikuti berbagai tahapan, seperti praktik memasak, perencanaan menu, penilaian kebersihan dapur, hingga wawancara tentang kandungan gizi. Seluruh aspek tersebut menjadi bagian penting dalam menentukan kelulusan peserta.

Siti Ubaedah yang akrab disapa Umi berharap, uji kompetensi serupa dapat diselenggarakan secara rutin agar seluruh dapur MBG di Indramayu dikelola oleh tenaga yang telah tersertifikasi dan memenuhi standar gizi nasional.

“Dengan adanya sertifikasi ini, kualitas pelayanan pemenuhan gizi akan meningkat. Para juru masak diharapkan mampu menyajikan makanan sesuai standar Badan Gizi Nasional (BGN) dan ketentuan sertifikasi nasional,” pungkasnya. (oni)

0 Komentar