Kaget Nama KH Abbas Tak Muncul Jadi Pahlawan Nasional, Bupati Cirebon: Semoga Terwujud di 2026

Kh abbas abdul jamil, pahlawan dari cirebon
SERAH TERIMA: Tim TP2GN Kemensos saat turun ke Cirebon untuk melakukan verifikasi terhadap usulan Calon Pahlawan Nasional (CPN) KH Abbas Abdul Jamil, Jumat, 4 Juli 2025. foto Deni Hamdani/Radar Cirebon
0 Komentar

RADARCIREBON.ID- Pada masa genting, November 1945, Bung Tomo meminta restu ke KH Hasyim Asy’ari untuk menyerang tentara Inggris yang menggempur Surabaya. Tapi, KH Hasyim Asy’ari meminta Bung Tomo menunggu Singa dari Jawa Barat. Sosok Singa dari Jawa Barat yang dimaksud KH Hasyim Asy’ari itu adalah KH Abbas Abdul Jamil dari Pesantren Buntet Cirebon.

Setelah Kiai Abbas dan pasukannya tiba di Surabaya, bergabung dengan pasukan yang dipimpin Bung Tomo langsung menyerang militer musuh. Pecahlah peristiwa 10 November 1945. Dikisahkan, dalam pertempuran itu Kiai Abbas menggenggam pasir yang ditaburkan ke arah militer musuh.

Aksi itu membuat musuh kocar-kacir, seakan-akan pasir yang ditaburkan menjadi meriam dan bom yang menghancurkan tentara sekutu. Menjadi salah satu tokoh sentral peristiwa 10 November 1945, maka nama KH Abbas Abdul Jamil diusulkan menjadi Calon Pahlawan Nasional (CPN).

Baca Juga:Investasi di Jabar Tumbuh tapi Pengangguran Malah MeningkatKetika Gen Z Cirebon Enggan Jadi Sales dan Marketing, Anggap Sistem Target Terlalu Berat

Dalam catatan Radar Cirebon, Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Nasional (TP2GN) Kementerian Sosial RI turun ke Cirebon untuk melakukan verifikasi terhadap usulan Calon Pahlawan Nasional (CPN) KH Abbas Abdul Jamil, Jumat, 4 Juli 2025.

Saat itu, perwakilan TP2GN Edi Suharto kepada Radar Cirebon mengatakan kelengkapan persyaratan KH Abbas Abdul Jamil untuk menjadi Pahlawan Nasional sudah terpenuhi. “Saya mewakili dari Kemensos, pertama, tentu bersyukur kelengkapan yang disyaratkan sudah memenuhi syarat. Tinggal memenuhi beberapa langkah lagi,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa kelengkapan KH Abbas Abdul Jamil untuk menjadi Pahlawan Nasional sudah cukup lengkap. Terlebih lagi ada buku dokumen kesejarahan. “Kami verifikasi di sini juga untuk melihat bagaimana perjuangan beliau itu yang sudah ditulis sedemikian rupa lewat buku dokumen kesejarahan. Itu memang otentik,” tuturnya.

Perjuangan KH Abbas Abdul Jamil sangat berkontribusi besar dalam pembangunan nasional. “Juga diabadikan dalam bentuk fisik artefak yang bisa kami nilai sebagai penanda bahwa perjuangan beliau itu masih hidup berdenyut di masyarakat. Ini menjadi kontribusi penting bagi kita bahwa beliau memberikan sumbangsih bagi perkembangan dan pembangunan nasional kita,” ungkap Edi Suharto.

0 Komentar