Anak-anak di Indramayu Diajari Budaya Taat Lalu Lintas Sejak Dini

TK Husnul Khatimah
EDUKATIF: Petugas Dishub Kabupaten Indramayu memberikan materi keselamatan lalu lintas kepada siswa TK Husnul Khatimah, Desa Rambutan Wetan, Kecamatan Lohbener, belum lama ini. FOTO: ANANG SYAHRONI / RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

INDRAMAYU – Nilai-nilai budaya keselamatan berlalu lintas merupakan hal penting yang harus dimiliki seluruh masyarakat, bukan hanya pengendara kendaraan bermotor, tetapi juga pejalan kaki.

Untuk menanamkan budaya tersebut sejak dini, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Indramayu secara rutin memberikan edukasi kepada anak-anak usia dini bersama Satlantas Polres Indramayu dan unsur terkait lainnya.

Kali ini, edukasi diberikan kepada siswa Taman Kanak-kanak (TK) Husnul Khatimah, Desa Rambut Wetan, Kecamatan Lohbener.

Baca Juga:DPD Golkar Indramayu Gelar Syukuran Atas Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional untuk SoehartoHarus Mundur Demi Netralitas Aparat

Kepala Bidang Pengembangan dan Keselamatan Dishub Kabupaten Indramayu, Andri Sigit Supriatna mengatakan bahwa membangun budaya sadar lalu lintas memerlukan proses panjang dan harus ditanamkan sejak usia dini. Pembentukan karakter sejak kecil, menurutnya, sangat penting agar ketika anak tumbuh menjadi remaja hingga dewasa, mereka sudah terbiasa untuk taat aturan dan memahami pentingnya keselamatan berlalu lintas, tidak hanya demi keselamatan diri sendiri tetapi juga orang lain.

“Ketika sejak kecil anak diberikan pemahaman tentang keselamatan berlalu lintas, seiring perkembangannya mereka akan paham bagaimana adab di jalan, baik ketika berjalan kaki maupun saat berkendara,” ujarnya.

Dalam kegiatan ini, anak-anak diperkenalkan berbagai jenis rambu lalu lintas, diajarkan cara berjalan di trotoar, pentingnya memakai helm, serta mengikuti permainan dan simulasi yang dikemas secara menyenangkan. Dengan pendekatan tersebut, anak-anak tidak hanya mendapat edukasi, tetapi juga memahami pentingnya menjaga keselamatan diri di jalan raya.

“Kami sadar anak-anak hari ini suatu saat nanti akan menjadi pengendara dan pejalan kaki masa depan. Jika sejak kecil mereka mengetahui arti keselamatan, mereka akan tumbuh dengan budaya tertib berlalu lintas. Keselamatan harus menjadi budaya, bukan sekadar aturan,” kata Sigit. (oni)

0 Komentar