6 Bulan Ambulu Cirebon Terendam! Ribuan Rumah Kena Rob Setiap Hari, Ekonomi Warga Lumpuh

banjir rob
TERGANGGU: Seorang ibu di Desa Ambulu Kabupaten Cirebon menuntun anaknya menerjang banjir yang terjadi setiap hari selama enam bulan di desanya, kemarin. Inzet: Seorang anak mancing di depan rumahnya yang terendam rob. FOTO: DENY HAMDANI/RADAR CIREBON
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Ribuan rumah di Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, terendam banjir rob setiap hari sejak Juni 2025 hingga kini.

Kondisi ini dipicu naiknya permukaan air laut dan belum adanya tanggul penahan di bibir pantai.

Kuwu (Kepala Desa) Ambulu, Sunaji menjelaskan, banjir rob telah melanda wilayahnya selama tiga tahun terakhir.

Baca Juga:Deteksi Dini Penyakit Menular di RutanPanen Karya SMA Negeri 4 Cirebon

Biasanya, rob muncul pada Februari, Juni, dan Oktober. Namun pada 2025, intensitasnya menjadi yang terparah.

“Mulai Juni sampai sekarang, setiap hari air rob masuk ke permukiman. Air mulai naik setelah Subuh atau sekitar pukul 05.30, puncaknya pukul 08.00, dan baru surut sekitar pukul 10.00. Begitu terus selama enam bulan,” ungkap Sunaji.

Dijelaskannya, penyebab utama banjir rob adalah kenaikan permukaan air laut tanpa diimbangi pembangunan tanggul pantai.

Upaya penanggulangan dari Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung (BBWSCC) dinilai belum memadai.

“BBWS hanya membangun tanggul di Sungai Bulu bagian Timur sepanjang 75 meter,” katanya.

Karena dianggap tidak cukup menahan air laut yang masuk ke daratan, Pemerintah Desa Ambulu akhirnya membangun tanggul tambahan di Sungai Bulu bagian Timur sepanjang 1.400 meter menggunakan anggaran desa.

Namun, kata Sunaji, banjir rob tetap terjadi dan masuk ke permukiman warga. “Sekarang air masuk dari sebelah Barat karena belum ada tanggul di sisi itu,” ujarnya.

Baca Juga:ISI PEDARINGAN Transparansi Kelola Keuangan Kementerian Lingkungan Hidup Tinjau Program Adiwiyata Mandiri di SMPN 7 Cirebon

Menurut Sunaji, ada dua solusi utama untuk menghentikan rob di Ambulu. Pertama, membangun tanggul laut di bibir pantai meski hanya berupa tanggul tanah.

Kedua, sambung Sunaji, membangun tanggul Sungai Bulu di bagian Barat dengan panjang sekitar 1.400 meter.

Diakuinya, sudah berulang kali berkoordinasi dengan BBWSCC hingga BNPB, namun belum ada realisasi penanganan.

“Sudah kami datangi semua, tapi sampai sekarang belum ada tindakan nyata. Sementara rob makin parah,” keluh Sunaji.

Dampaknya, perekonomian warga Ambulu lumpuh. Tambak bandeng yang dulu menjadi andalan kini rusak karena sering terendam banjir rob.

“Dulu Ambulu terkenal dengan bandeng. Sekarang tambaknya sudah tidak ada. Ribuan rumah terendam setiap hari, ekonomi warga juga lumpuh,” kata Sunaji. (den)

0 Komentar