RADARCIREBON.ID – Jembatan gantung yang menghubungkan wilayah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat di Desa Babakan Losari Lor Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon, ambrol, Minggu (16/11).
Padahal, infrastruktur bangunan senilai Rp13,8 miliar itu baru diresmikan Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), tiga bulan lalu.
Ambrolnya dinding penahan yang menyangga jembatan sepanjang 230 meter dengan lebar 1,8 meter tersebut sontak mengagetkan warga sekitar. Sehingga, seluruh akses yang menghubungkan dua desa antar provinsi itu terpaksa ditutup.
Baca Juga:Deteksi Dini Penyakit Menular di RutanPanen Karya SMA Negeri 4 Cirebon
Padahal, akses itu memangkas waktu tempuh antara Desa Babakan Losari Lor Kabupaten Cirebon, dengan Desa Babakan Losari Kabupaten Brebes, dari sekitar 30 menit menjadi hanya lima menit.
Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Lukman Hakim, meminta Kementerian PUPR segera menindaklanjuti kerusakan tersebut. Ia menilai kerusakan yang muncul dalam waktu singkat perlu diselidiki secara serius.
“Anggarannya besar. Baru tiga bulan sudah ada bagian yang ambrol. Kontraktor masih bertanggung jawab karena masih dalam masa pemeliharaan,” kata Lukman, kepada Radar Cirebon, Minggu (16/11).
Lukman mendukung penutupan total jembatan untuk sementara waktu guna mencegah risiko kecelakaan. Ia juga meminta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek segera turun ke lapangan untuk memeriksa seluruh konstruksi.
“Kontraktor harus memperbaiki abutment yang rusak dan memastikan kekuatan keseluruhan jembatan. Setelah itu baru bisa diekspos ke publik dan dibuka kembali,” tegasnya.
Perlu diketahui, jembatan ini dibangun melalui program RIC 2024–2025 dengan dana APBN sebesar Rp13,8 miliar.
Kegunaan jembatan ini memang ditujukan untuk mempermudah akses masyarakat, baik untuk sekolah, bekerja, maupun distribusi hasil pertanian dan peternakan. (sam)
