Terpisah, Komisi III DPRD Jabar turut mendalami rencana kucuran modal kepada BIJB Kertajati pada 2026. Ternyata selain untuk operasional, suntikan modal itu juga untuk subsidi penerbangan.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Jawa Barat M. Romli mengatakan pendalaman itu dilakukan Selasa (11/11/2025) lalu. Wakil rakyat berdialog langsung dengan para direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menguraikan, usulan awal kucuran modal kepada BIJB Kertajati adalah Rp150 miliar. Namun seiring pembahasan, nilainya turun menjadi Rp100 miliar.
Baca Juga:Kolaborasi Lintas RS Kian Mudah dan Cair lewat GowesIrawan Wahyono Meninggal Dunia, Status Hukum pada Kasus Gedung Setda Gugur
Rencananya modal Rp100 miliar itu bakal diperuntukkan beberapa kebutuhan. Yakni sekitar Rp66,7 miliar untuk kebutuhan operasional. Misalnya gaji karyawan, operasional dan keamanan bandara.
Lalu sisanya sekitar Rp33,3 miliar bakal diperuntukkan mendukung rute penerbangan. Konsepnya nanti adalah bakal dilakukan subsidi penerbangan. “Ada subsidi agar harganya bisa lebih kompetitif dengan bandara lain,” sambungnya.
Romli melanjutkan, rencana konsep subsidinya adalah booking penerbangan. Artinya tidak langsung subsidi per tiket, karena menyesuaikan dengan budget anggaran yang ada. Masih menurut Romli, Komisi III secara prinsip masih mendukung terkait penyertaan modal terhadap BIJB Kertajati karena pertimbangannya juga untuk menjaga aset. “Kalau gak ada penyertaan modal bisa mati itu bandara. Nanti kan juga untuk keperluan haji dan umrah,” tandasnya.
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua DPRD Jabar Ono Surono. Dia menanggapi rencana penyertaan modal daerah (PMD) sebesar Rp100 miliar untuk BIJB Kertajati. Ia menilai langkah tersebut perlu dilakukan demi menjaga aset strategis nasional agar tidak semakin rusak.
Politikus PDI Perjuangan itu juga mengakui bahwa nilai suntikan dana tersebut cukup besar, terutama di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang akan diterapkan pada tahun 2026. “Betul itu angka yang tidak sedikit. Kalaupun tidak diinjek (suntik, red) Rp100 miliar bakal makin rusak,” jelas Ono Surono, Kamis (13/11/2025).
Wakil rakyat asal Dapil Cirebon-Indramayu itu mengatakan BIJB Kertajati merupakan proyek strategis nasional yang menjadi kebanggaan Jawa Barat, sehingga sudah seharusnya dijaga dan dirawat. “Mau tidak mau ya harus dilakukan (penyertaan modal, red). Kalau tidak ada perawatan, ya makin jadi bangkai itu,” terang Ono.
