RADARCIREBON.ID–Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas PUTR serta BPBD melakukan langkah penanganan darurat pasca tembok penahan tebing longsor dan amblesnya ruas Jalan Cipasung-Subang di Desa Cimenga, Kecamatan Darma.
Penananganan ini diterapkan untuk mengantisipasi terputusnya akses warga. Apalagi hingga hari Minggu dan Senin (16-17/11), intensitas hujan masih cukup tinggi. Bahkan sistem buka tutup jalan masih diterapkan.
Kepala Dinas PUTR Kuningan Putu Bagiasna memastikan, bahwa pihaknya segera menurunkan tim teknis ke lokasi untuk melakukan penanganan awal sesuai instruksi Bupati Kuningan. Upaya ini dilakukan agar arus lalu lintas, terutama kendaraan warga yang bergantung pada jalur tersebut tetap dapat bergerak.
Baca Juga:Akses Jalan Desa Pinara Kuningan Ambles Dihantam Pergerakan TanahAndi Gani Bakal Dirikan Akademi Voli di GOR Ewangga Kuningan
“Ini perintah langsung dari Pak Bupati agar akses segera dipulihkan. Kami sudah melakukan pengecekan lapangan dan menyiapkan langkah darurat supaya masyarakat tidak terisolir,” ujarnya.
Ia menjelaskan, longsor yang terjadi pada dini hari menyebabkan badan jalan ambles sepanjang kurang lebih 25 meter. Kondisi tebing di lokasi juga sangat curam, mencapai hampir 12 meter, sehingga menambah tingkat kerawanan.
“Akibat longsoran itu sangat mengganggu arus lalu lintas. Untuk kendaraan roda empat kemungkinan sulit melintas, sedangkan roda dua masih bisa,” jelasnya.
Situasi ini menjadi semakin kritis, karena jalur alternatif yang biasa digunakan warga yakni jalur Ciamis juga mengalami longsor. “Dikhawatirkan wilayah tersebut akan terisolir. Karena ini sifatnya force majeure, Pak Bupati memerintahkan agar segera dilakukan tindakan darurat,” ungkapnya.
Sebagai langkah cepat, Dinas PUTR Kuningan akan melakukan pengikisan tebing di sisi timur jalan untuk memperlebar badan jalan hingga sekitar 4 meter. Langkah ini dinilai paling memungkinkan agar kendaraan bisa kembali melintas meski secara terbatas.
“Emergency-nya adalah mengikis bagian tembok sebelah timur untuk menambah kapasitas jalan. Kalau perlu, saluran air sementara ditutup dulu agar lalu lintas bisa berjalan,” katanya.
Untuk penanganan permanen, Dinas PUTR menegaskan tidak akan menggunakan bronjong karena tidak sesuai dengan karakteristik tebing di lokasi. Pihaknya tengah menyiapkan desain konstruksi pondasi bor pile (beton bertulang) untuk memperkuat struktur dan mencegah longsor susulan.
