RADARCIREBON.ID – Bermula dari memanfaatkan lahan 7×10 meter untuk belajar hidroponik, PKK Desa Kalikoa kini berhasil membudidayakan sayuran hidroponik dengan ribuan lubang yang terhampar di pekarangan seluas 8×41 meter.
Kalikoa pun menjadi pelopor budidaya sayuran hidroponik di Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon.
Sejak pukul 06.00 WIB, anggota PKK Desa Kalikoa sudah sibuk mengurus beragam sayuran yang ada di Taman Edukasi Hidroponik PKK Desa Kalikoa. Aktivitas itu rutin dilakukan setiap hari. Mereka menerapkan sistem piket.
Baca Juga:Kejaksaan Cabut Status Pembantaran Azis, Dinyatakan Sehat kini Dikembalikan Lagi ke RutanNahsrudin Azis Ditempatkan di Ruang Isolasi, Terpisah dari Tahanan Lain
Di sela-sela kesempatan tersebut, tutor hidroponik yang sekaligus menjadi bendahara PKK Desa Kalikoa, Jureni, menceritakan awal mula mereka merintis hidroponik.
Diceritakan Jureni, perjalanan PKK Kalikoa mengenal dunia hidroponik dimulai pada tahun 2020. Jureni yang kini menjadi tutor hidroponik, masih mengingat jelas bagaimana semua bermula dari halaman sempit berukuran 7×10 meter.
Sang keponakan yang lama tinggal di Prancis pulang ke Indonesia dan Jureni tak menyia-nyiakan kesempatan. “Dia terbiasa lihat hidroponik di sana. Saya langsung minta diajarkan,” kata Jureni.
Sambil belajar, ia dan sejumlah ibu PKK pun mencoba menerapkan dengan memanfaatkan lahan kecil yang ada di dekat rumah Kuwu Kalikoa.
Percobaan pertama, tanaman pun tumbuh. Ini memotivasi anggota PKK untuk menanam semakin banyak sayuran. “Hasilnya kami konsumsi secara pribadi. Kami pun merasakan bedanya sayuran biasa dan sayuran hidroponik,” ucapnya.
Di tahun 2023, pihaknya pun mendapatkan lahan lebih luas dari Dana Desa untuk membudidayakan sayuran hidroponik.
Lahan seluas 8×41 meter kini dimanfaatkan dan dapat menanam ribuan sayuran. Mulai dari bayam putih, pakcoy, sawi, cesin, pagoda, siomak, samhong, selada air, dan masih banyak lagi.
Baca Juga:Temuan Kredit Macet Rp30 Miliar pada Kasus Perumda BPR Bank Cirebon, Empat Orang DiperiksaKomisioner KID Kota Cirebon Tetap Dilantik, Pj Sekda: Nanti Semuanya akan Jelas Kok
“Pada saat pertama panen, kami bisa memanem 50-60 kg sayuran,” ucapnya, Jumat lalu (14/11/2025).
Ketertarikan masyarakat untuk megetahui budidaya sayuran hidroponik pun mulai meningkat. Hingga akhirnya pihaknya membuka kesempatan untuk sejumlah sekolah berkunjung dan mempelajari budidaya hidroponik.
Taman Edukasi ini mengajarkan cara menanam dan perbedaan sayuran biasa dengan hidroponik. “Setelah pindah lahan, kami juga mulai menjual sayuran ke ranah lebih besar. Misalnya katering dan memasok ke beberapa supplier.” ucapnya.
