PLN UIP JBT Gelar Simulasi Penggunaan APAR

penggunaan APAR
ANTISIPASI: PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (UIP JBT) menyelenggarakan simulasi penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). FOTO: PLN FOR RADAR CIREBON
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan pegawai dalam pencegahan serta penanggulangan kebakaran, PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (UIP JBT) menyelenggarakan simulasi penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang rutin dilaksanakan guna membangun budaya kerja aman dan tanggap terhadap keadaan darurat di lingkungan PLN.

Simulasi diawali dengan sesi pembekalan teori mengenai dasar-dasar kebakaran, penyebab umum munculnya api di area kerja, serta langkah-langkah pencegahannya.

Baca Juga:Aston Cirebon Perkuat Komitmen Hijau lewat Program Keberlanjutan KreatifBaru Tiga Bulan Dibangun, Jembatan Gantung Jateng-Jabar Senilai Rp13,8 Miliar Ambrol

Narasumber dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandung menjelaskan bahwa sebagian besar kebakaran di lingkungan perkantoran dan proyek dapat dicegah melalui kedisiplinan, pemeliharaan peralatan listrik, serta kesiapan personel dalam menangani api sejak dini.

Setelah sesi teori, peserta mengikuti demonstrasi penggunaan APAR. Berbagai jenis alat pemadam diperkenalkan, seperti APAR Dry Chemical Powder, COâ‚‚, dan Foam, lengkap dengan fungsi masing-masing. Instruktur juga menjelaskan metode PASS (Pull, Aim, Squeeze, Sweep): menarik pin, mengarahkan nozzle ke sumber api, menekan tuas, dan menyapu ke arah api hingga padam.

Seluruh peserta, baik pegawai maupun tenaga kerja mitra, berkesempatan mempraktikkan pemadaman api pada media simulasi. Antusiasme terlihat tinggi, terutama ketika peserta berhasil memadamkan api secara mandiri.

Manager Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) PLN UIP JBT, Elga Bagus Sulaksmono, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen PLN dalam membangun budaya zero accident serta kesiapsiagaan terhadap potensi kebakaran di lingkungan kerja.

“Pemahaman dan kemampuan menggunakan APAR harus dimiliki setiap pegawai. Melalui pelatihan seperti ini, kita tidak hanya belajar memadamkan api, tetapi juga bagaimana tetap tenang, sigap, dan mampu bekerja sama dalam menghadapi situasi darurat,” ujar Bagus.

Ia menambahkan, PLN UIP JBT terus mendorong pelaksanaan simulasi tanggap darurat secara berkala, termasuk latihan evakuasi, penggunaan APAR, dan pemeriksaan rutin peralatan keselamatan. Langkah ini sejalan dengan komitmen perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang aman, produktif, dan bebas risiko kecelakaan.

“APAR tidak hanya harus tersedia, tetapi juga wajib dalam kondisi siap pakai. Pemeriksaan berkala dan pelatihan rutin menjadi kunci mencegah kebakaran besar,” jelas salah satu instruktur dari Dinas Pemadam Kebakaran.

0 Komentar