Petugas Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Indramayu, Kosim, menjelaskan, banjir mulai terjadi sejak Selasa dini hari sekitar pukul 03.30 WIB. Total, terdapat 70 rumah di empat titik yang terdampak dengan ketinggian air bervariasi, antara 5 hingga 75 sentimeter.
“Dari hasil pendataan, ada sekitar 15 rumah yang sudah kemasukan air setinggi 15 sentimeter. Debit air masih cukup tinggi, dan warga sebagian besar memilih bertahan di rumah,” ungkapnya, kemarin.
Kosim menambahkan, pihaknya telah melaporkan data hasil pendataan kepada Dinas Sosial (Dinsos) dan BPBD Kabupaten Indramayu terkait jumlah rumah dan warga yang terdampak luapan Sungai Kali Asin.
Baca Juga:Area Buffer Zone Depan Kilang Balongan Segera Ditutup, Lalin Dialihkan ke Jalan Sukaurip–SukarejaOptimisme Bisnis Ayam Petelur Hidupkan Ekonomi Keluarga
“Kami sudah menyampaikan data lengkap. Untuk bantuan, rencananya akan diberikan logistik. Mudah-mudahan saat ini tidak turun hujan lagi, terutama di wilayah hulu, agar air cepat surut di Sungai Asin,” ujarnya.
Sementara itu, Kuwu Desa Bunder, Dede Sulaeman mengatakan, banjir terjadi di empat titik. Yakni, RT 07 RW 03, RT 05 dan RT 06 RW 02, serta RT 03 RW 01. Total, ada 80 rumah yang terimbas luapan air. Banjir dipicu oleh tingginya intensitas hujan di daerah hulu. Mengingat, Sungai Asin merupakan saluran pembuang utama. Hingga kemarin sore, debit air masih cenderung meningkat.
“Sebagian warga mengungsi ke rumah kerabat. Sebagian lagi tetap bertahan. BPBD dan Muspika Kecamatan Widasari juga sudah meninjau lokasi. Rencananya BPBD akan menyalurkan bantuan logistik. Semoga air cepat surut,” ujarnya. (oni)
