RADARCIREBON.ID- Reaktivasi atau mengaktifkan kembali Bandara Husein Sastanegara Bandung turut mendapat respons dari para pelaku pariwisata. Ketua Gabungan Pengusaha Industri Tour & Travel (GAPITT) Ciayumajakuning Budi Aries mengingatkan hal ini dapat memicu adanya persaingan dua bandara yang tak sehat.
Kata Budi, jika Bandara Husein Sastanegara diaktifkan lagi, bisa terjadi persaingan dua bandara yang tak sehat dan berpotensi merugikan BIJB kertajati. “Sebagai warga Ciayumajakuning, saya sangat menyayangkan jika hal ini terjadi,” ungkapnya kepada Radar Cirebon, kemarin.
Menurut Budi Aries, pemerintah harus mencurahkan perhatian pada kedua bandara yang ada di Jawa Barat ini. Bukan hanya reaktivasi Bandara Husein, namun pemerintah juga harus fokus dalam pengembangan BIJB Kertajati. “Jangan sampai reaktivasi ini merugikan salah satu bandara. Apalagi BIJB Kertajati memiliki investasi dengan yang nilai cukup besar,” tutur Budi Aries.
Baca Juga:Hebat! Ibu-ibu Kalikoa Mengelola Hidroponik, Kini Hadapi Tantangan Cuaca dan HamaLantik KID, Walikota Sebut Prosesnya Sudah Benar
Jika langkah reaktivasi Bandara Husein Sastanegara tetap akan dilakukan, ia memberikan solusi agar strategi branding kedua bandara ini bisa dilakukan. Misalnya dengan pembubuhan nama Bandung di kedua bandara tersebut.
Seperti Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma, keduanya dibranding sebagai Bandara Jakarta. “Meski secara lokasi berbeda wilayah, tetap ditulis JKT dengan kode pilihan CGK dan HLP. Ini juga bisa diterapkan di BIJB Kertajati dan Husein Sastanegara,” tukasnya.
Seperti diketahui, Walikota Bandung Muhammad Farhan punya keinginan menghidupkan kembali Bandara Husein Sastranegara secara penuh setelah sejak Juli 2025 mulai dibuka kembali sejumlah rute penerbangan tertentu.
Menurutnya, bandara yang sempat mati suri itu memiliki peran strategis bagi pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Kota Bandung. “Kota Bandung banyak mendapat manfaat saat dibukanya Bandara Husein” ujar Farhan.
Ia menilai, pembukaan kembali rute terbatas adalah langkah awal untuk reaktivasi penuh, bukan sekadar menjaga operasional agar tetap hidup. Pemkot Bandung, kata dia, sedang menyiapkan peta jalan untuk memastikan Bandara Husein kembali beroperasi secara komersial dengan lebih luas.
Ia juga menilai kapasitas Bandara Husein masih relevan untuk penerbangan dengan pesawat berbadan sedang seperti Boeing 737 atau Airbus A320, tanpa perlu ekspansi besar yang berpotensi mengganggu pemukiman sekitar.
