Candi Bentar Dibangun KDM di Gedung Sate, Bikin Arsitek Menangis?

candi bentar gedung sate
Banyak kritikan dalam pembangunan gerbang masuk Candi Bentar di Gedung Sate, Kota Bandung yang dibangun Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM). Foto via JE - radarcirebon.id
0 Komentar

Gedung itu dibangun dengan gambar rancang oleh Arsitek J Gerber. Yang menerapkan gaya arsitektur Rennaisance, Art Duco, perpaduan Timur dan Barat yang kental.

Desain gedung itu dibuat sebagai sajian historis. Tentu, bukan semata bangunan asli Indonesia yang harus ditonjolkan sisi budayanya.

Menurut akun itu, walau letaknya ada di Bandung sebagai pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat, Gedung Sate dulu dibangun sebagai jejak historis, dan bukan jejak budaya.

Baca Juga:Identitas Warga yang Tewas Tertemper Kereta Api Harina di Kanci Kulon CirebonKonflik Keraton Solo, Ada 16 Paugeran untuk Duduki Tahta Raja Kasunanan, Jadi Ganjalan Purbaya

Dijelaskannya, suatu bangunan yang memiliki jejak budaya biasanya akan terkait dengan simbol kepercayaan dalam konteks ketuhanan. Contohnya Candi Borobudur.

Jadi, tegas akun itu, rasanya kurang tepat jika konsep bangunan Gedung Sate diubah dengan penambahan gapura Candi Bentar. Walaupun tujuannya untuk menguatkan identitas budaya pemilik gedung itu.

Dijelaskannya, arsitek dan budaya adalah dua sisi yang berbeda. Kurang bijak rasanya jika menilai satu bangunan historis sebagai “bukan identitas orang Sunda” hanya karena gaya arsitekturnya tidak Sundanese.

Jika ingin sesuai budaya Sunda, akun itu menyarankan agar diubah saja atapnya menjadi jerami. Di situ ada tempat hawu, ada Bale, dan hal-hal lain yang mencerminkan budaya Sunda.

Akun itu pun berharap agar Demul sebagai Gubernur Jawa Barat, bersedia berdialog dengan para arsitek kelas atas Indonesia. Tujuannya agar bisa sepenuhnya memahami konsep arsitektural suatu gedung bersejarah.

Juga Demul dan para pejabat di Pemprov Jabar, tidak serta merta mengubah karakter satu bangunan yang melegenda. Apalagi hanya karena ingin menegakkan budaya. “Beda jurusan, Kang,” tulis akun itu.

Jika langkah ini dibiarkan, tambah akun itu, suatu saat emas Monas bisa-bisa diganti patung ondel-ondel di atasnya. Tujuannya agar ada sentuhan budaya khas Jakarta. “Mohon maaf sebesar2nya,” akun itu mengakhiri postingannya.

Penjelasan KDM

Baca Juga:Konflik Keraton Solo, Ada 16 Paugeran untuk Duduki Tahta Raja Kasunanan, Jadi Ganjalan PurbayaDitunjuk Dedi Mulyadi, Helmy Yahya Batal Jadi Komisaris Bank BJB karena Ada Novum di OJK

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menegaskan alasannya terkait pembangunan Gapura Gedung Sate. Menurutnya, pagar Gedung Sate bukan heritage.Berita Motor Listrik

Hal itu diungkapkan Sabtu (22/11). “Pertama itu (pagar.red) bukan heritage, ” jelasnya saat ditemui di Gedung Sate.

0 Komentar